KOMPAS.com - Bau badan sebenarnya normal. Namun jika baunya sangat menyengat dan tercium orang lain, ini bisa bisa membuat percaya diri menurun.
Dilansir SehatQ, keringat berlebihan (hiperhidrosis) adalah sebuah gangguan umum yang biasanya terjadi di bagian ketiak, telapak tangan, atau telapak kaki.
Untuk keringat berlebihan di bagian ketiak biasanya baru terjadi pada usia remaja akhir. Sementara keringat berlebihan pada bagian telapak tangan dan kaki biasanya sudah mulai dialami lebih awal, sekitar usia 13 tahun.
Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, maka akan berlanjut sampai tua kelak.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Keringat dan Badan Kita Bau?
Selain membuat yang mengalaminya merasa tidak nyaman maupun malu, keringat berlebihan juga dapat membuat pakaian jadi gampang ternoda.
Hiperhidrosis pun berdampak pada kehidupan sosial individu yang mengalaminya. Mulai dari pergaulan, hingga pekerjaan.
Pada kasus yang parah, keringat berlebihan dapat menyebabkan yang mengalaminya kesulitan untuk memegang pena, kemudi mobil, dan sekadar berjabat tangan.
Namun, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bau badan atau bau keringat?
Dilansir Verywell Health, setidaknya ada 6 hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi bau badan. Begini caranya:
1. Mandi setiap hari
Karena wilayah Indonesia termasuk panas dan lembab, mandi setidaknya sehari dua kali.
Gunakan sabun atau shower gel dan diusapkan secara menyeluruh saat mandi, terutama di ketiak, selangkangan dan lipatan kulit.
Ahli juga menyarankan untuk segera mandi setelah berolahraga atau berkeringat.
2. Gunakan Sabun Anti Bakteri
Jika mandi biasa tidak berhasil menghilangkan bau tak sedap dari badan, gunakan sabun anti bakteri.
Mandi dengan sabun anti bakteri dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di kulit sehingga mengurangi keringat menjadi bau.
3. Pilih Produk Ketiak Yang Tepat
Ahli lebih menyatankan menggunakan antiperspirant bagi mereka yang memiliki masalah hiperhidrosis. Antiperspirant dapat menghalangi kelenjar keringat untuk mengurangi keringat.
Namun jika tubuh tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat tapi bau badan, deodoran bisa jadi pilihan yang tepat.
Jika bau badan sangat parah, cari produk yang lebih kuat dengan persentase bahan aktif yang lebih tinggi. Jika produk yang dijual bebas tidak membuat tetap segar, bicarakan dengan dokter tentang resep antiperspirant atau deodoran.
4. Kenakan Kain yang lebih berongga
Kain alami, seperti kapas, lebih baik daripada poliester, nilon, dan rayon dalam menjaga tubuh agar tidak bau.
Serat alami memungkinkan keringat menguap. Hindari kain yang menahan keringat di kulit.
Hal ini memungkinkan tempat berkembang biak yang lebih baik untuk bau badan. Saat berolahraga, pilih kain anti lembab.
Baca juga:
5. Ubah pola makanan
Makanan juga bisa menjadi penyebab bau badan.
Oleh karena itu, kurangi makanan berbau tajam seperti kari, bawang putih, paprika pedas, kubis Brussel, brokoli, dan bawang bombay yang dapat menyebabkan bau keringat lebih menyengat. Bahkan alkohol dapat memengaruhi bau keringat.
6. Bercukur atau Waxing
Kelenjar apokrin terkonsentrasi di area yang ditumbuhi rambut, yaitu ketiak dan area kemaluan.
Rambut menahan keringat dan menciptakan lingkungan yang baik di mana bakteri dapat berkembang biak. Menghilangkan rambut bisa sangat membantu dalam mengendalikan bau badan.
Artinya bisa dipertimbangkan untuk mencukur ketiak, atau dengan memangkas pendek rambut juga dapat membantu mengurangi bau badan.
Baca juga:
Jika semua cara telah dilakukan untuk membantu mengurangi bau badan dan tidak menyadari adanya perbaikan, maka lebih disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Mungkin saja ada hal berbeda yang perlu ditangani (infeksi jamur, misalnya). Atau, memang mungkin memerlukan perawatan yang lebih kuat untuk mengendalikan bau badan.