KOMPAS.com - Di akhir pekan kemarin, salah satu berita terpopuler Sains adalah tentang konten TikTok seorang dokter yang mereka adegan vaginal touche.
Video tentang pembukaan persalinan ini disorot banyak orang, dan dikecam sejawat karena dianggap melecehkan perempuan, khususnya wanita hamil.
Berita populer lainnya adalah hasil studi terbaru yang mengungkap risiko pembekuan darah akibat Covid-19 sebenarnya lebih tinggi dibanding yang disebabkan vaksin AstraZeneca.
Juga ada fakta menarik tentang blobfish, ikan terjelek di dunia yang sering dijadikan meme hingga cat terputih di dunia untuk memerangi pemanasan global.
Berikut ulasan berita populer Sains, Minggu (18/4/2021) hingga Senin (19/4/2021).
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) adalah salah satu pihak yang mengecam konten pembukaan persalinan yang dibuat dokter Kevin karena reka adegan dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan perempuan.
Kompaks pun miminta mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang bersangkutan.
"Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus," kata Kompaks dalam pernyataan resmi yang diterima 优游国际.com, Sabtu (17/4/2021).
Selain itu, konten video tersebut juga dianggap telah melanggar Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) dan pelanggaran sumpah dokter.
"Dan hak perempuan untuk dilindungi dari tindakan pelecehan dan bentukan tindakan diskriminatif lainnya telah disebutkan di dalam Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (CEDAW)."
Sebelumnya, banyak konten video yang dibuat nakes dan dianggap menunjukkan perilaku melecehkan dan diskriminatif.
Kompaks mengatakan, tindakan tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan maupun tayangan video demi popularitas, terkait pengalaman perempuan saat menghadapi persalinan dan melakukan pemeriksaan transvaginal dapat menurunkan kepercayaan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi.
Dikhawatirkan, ini akan berdampak pada kesehatan ibu hamil dan melahirkan.
Berkaitan dengan tuntutan Kompaks, selengkapnya baca di sini:
Konten TikTok Pembukaan Persalinan Dinilai Pelecehan, IDI Diminta Beri Sanksi Tegas
Belakangan ini ramai pembahasan tentang risiko pembekuan darah sebagai efek samping dari beberapa vaksin Covid-19, termasuk vaksin Oxford-AstraZeneca.
Risiko pembekuan darah setelah mendapatkan vaksin Covid-19 ini menimbulkan kontroversi dalam beberapa pekan terakhir.
Fokus utamanya adalah pada vaksin AstraZeneca, tetapi minggu ini AS rupanya juga menghentikan penggunaan vaksin Johnson & Johnson Janssen, setelah enam kasus pembekuan darah langka dilaporkan.
Namun sebuah penelitian mengungkap, risiko pembekuan darah karena Covid-19 delapan kali lebih tinggi ketimbang risiko pembekuan darah yang mungkin muncul setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Ilmuwan di Universitas Oxford membandingkan risiko pembekuan darah langka di otak, yang dikenal sebagai cerebral venous thrombosis (CVT) atau trombosis vena serebral setelah terinfeksi Covid-19 dengan risiko setelah vaksinasi, termasuk vaksin mRNA, seperti Pfizer dan Moderna, serta vaksin AstraZeneca- Oxford.
Temuan kuncinya adalah, bahwa risiko trombosis vena serebral (CVT) dari Covid-19 sekitar delapan kali lebih besar dibandingkan dengan vaksin AstraZeneca-Oxford, sedangkan risiko CVT dari Covid-19 sekitar 10 kali lebih besar dibandingkan dengan vaksin mRNA.
Baca penjelasan selengkapnya di sini:
Ilmuwan: Risiko Pembekuan Darah akibat Covid-19 Delapan Kali Lebih Tinggi dari Vaksin AstraZeneca
Blobfish yang selama ini menjadi ikan yang banyak dibicarakan di internet karena bentuknya yang tampak seperti bengkak, lebar dan malas, sebenarnya cukup baru dalam dunia sains.
Selain dijadikan meme dan mainan, ikan ini juga dijadikan emoji. Namun tidak banyak yang diketahui tentang hewan ini.
Seperti apa habitatnya, apa yang dimakan, hingga bagaimana anakannya.
Istilah blobfish sendiri sebenarnya digunakan untuk menggambarkan berbagai spesies dalam spesies ikan Psychrolutidae.
Namun bagi banyak orang, blobfish adalah spesies khusus (Psychrolutes microporos), dengan spesimen pertama ditemukan oleh kapal peneliti di lepas pantai Selandia Baru pada 1983.
Baru satu dekade kemudian ikan ini diidentifikasi secara resmi.
Tetapi tetap saja masih banyak yang belum diketahui tentang makhluk laut ini, walaupun ditemukan sampel serupa dalam jaring ikan yang digunakan peneliti.
Ikan yang kelihatan bengkak dan licin seperti jeli ini dinobatkan sebagai hewan terjelek di dunia dalam jajak pendapat yang diadakan Ugly Animal Preservation Society, kelompok pelestari yang menyebut ikan ini perlu dilindungi.
Ketahui aneka fakta blobfish yang jarang terungkap di sini:
Fakta Blobfish, Ikan Wajah Gendut yang Dijuluki Hewan Terjelek Sedunia
Ilmuwan membuat sebuah terobosan untuk memerangi pemanasan global.
Pada Oktober lalu, peneliti dari Universitas Purdue mengumumkan, mereka membuat cat ultra-putih yang sangat reflektif sehingga dapat digunakan untuk menjaga permukaan dan bahkan seluruh bangunan tetap dingin.
Terobosan ini pun menjadi cara baru untuk memerangi pemanasan global.
Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (16/4/2021) cat ultra-putih ini dianggap kebalikan dari vantablack, pigmen hitam yang mampu menyerap 99,9 persen cahaya.
Peneliti mengungkap, jika cat ultra-putih tersebut mampu memantulkan begitu banyak cahaya, sehingga permukaan yang dicat pun menjadi lebih dingin daripada suhu lingkungan di sekitarnya.
Cat tersebut tersebut terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3), mineral yang digunakan sebagai bahan baku membuat kapur.
Baca selengkapnya di sini:
Perangi Pemanasan Global, Ilmuwan Ciptakan Cat Paling Putih di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.