优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Studi: Hanya 7 Persen DNA Kita yang Unik dan Beda dari Neanderthal

优游国际.com - 18/07/2021, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Apa yang membuat manusia unik? Para ilmuwan telah menemukan cara untuk membandingkan DNA manusia modern dengan DNA nenek moyang kita yang telah punah.

Dilansir dari AP News, Sabtu (17/7/2021), penelitian menunjukkan bahwa hanya 7 persen dari genom kita yang unik dan tidak dimiliki nenek moyang kita.

Hasil riset ini tertuang dalam jurnal Science Advances yang tayang Jumat (16/7/2021).

"Presentase (7 persen) cukup kecil," kata Nathan Schaefer, ahli biologi komputasi Universitas California dan rekan penulis makalah baru.

"Temuan semacam inilah yang membuat para ilmuwan berpaling dari pemikiran bahwa manusia sangat berbeda dengan Neanderthal."

Baca juga: Apa Itu DNA dan Fungsinya Untuk Tubuh

Penelitian ini mengacu pada DNA yang diekstraksi dari sisa-sisa fosil Neanderthal dan Denisovan yang sekarang sudah punah yang berasal dari sekitar 40.000 sampai 50.000 tahun yang lalu, serta dari 279 orang modern dari seluruh dunia.

Para ilmuwan sudah tahu bahwa manusia modern berbagi beberapa DNA yang sama dengan Neanderthal, tetapi ada bagian genom yang berbeda.

Salah satu tujuan dari penelitian baru ini adalah untuk mengidentifikasi gen unik yang hanya dimiliki manusia modern.

"Ini adalah masalah statistik yang sulit. Para peneliti mengembangkan alat berharga yang memperhitungkan data yang hilang dalam genom kuno," kata John Hawks, ahli paleoantropologi di University of Wisconsin, Madison, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Para peneliti juga menemukan bahwa bagian yang lebih kecil dari genom kita - hanya 1,5 persen - keduanya unik untuk spesies kita dan dimiliki oleh semua orang yang hidup hari ini.

Potongan DNA itu mungkin menyimpan petunjuk paling signifikan tentang apa yang benar-benar membedakan manusia modern.

“Kami dapat mengatakan bahwa wilayah genom tersebut sangat diperkaya untuk gen yang berkaitan dengan perkembangan saraf dan fungsi otak,” kata ahli biologi komputasi University of California, Santa Cruz, Richard Green, salah satu penulis makalah ini.

Pada 2010, Green membantu menghasilkan draf urutan pertama genom Neanderthal. Empat tahun kemudian, ahli genetika Joshua Akey ikut menulis makalah yang menunjukkan bahwa manusia modern membawa beberapa sisa DNA Neanderthal.

Sejak itu, para ilmuwan terus menyempurnakan teknik untuk mengekstrak dan menganalisis materi genetik dari fosil.

Baca juga: Ukiran Tulang Rusa Raksasa Jadi Bukti Baru Kemampuan Kompleks Neanderthal

“Alat yang lebih baik memungkinkan kita untuk mengajukan pertanyaan yang semakin mendetail tentang sejarah dan evolusi manusia,” kata Akey, yang sekarang berada di Princeton dan tidak terlibat dalam penelitian baru. Dia memuji metodologi studi baru.

Namun, Alan Templeton, ahli genetika populasi di Universitas Washington di St Louis, mempertanyakan asumsi penulis bahwa perubahan dalam genom manusia didistribusikan secara acak, daripada mengelompok di sekitar titik panas tertentu dalam genom.

Temuan ini menggarisbawahi “bahwa kita sebenarnya adalah spesies yang sangat muda,” kata Akey. “Belum lama ini, kami berbagi planet ini dengan garis keturunan manusia lainnya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau