优游国际

KOMPAS.com - Kasus baru harian infeksi corona mengalami peningkatan di tengah gelombang infeksi varian baru Omicron.

Pemerintah telah mengimbau masyarakat yang positif terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menyediakan layanan telemedisin yang dapat diakses pasien secara online.

Baca juga: Kapan Pasien Positif Omicron Harus ke Rumah Sakit?

Bagaimana menghitung masa isoman pasien Omicron?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, seseorang dapat melakukan isoman dalam waktu 10 hari setelah dinyatakan positif terpapar corona.

“(Menghitung masa isoman) dari hasil positif plus 10 hari,” ujar dia saat dihubungi 优游国际.com, Rabu (2/2/2022).

Sementara itu, pasien positif tak bergejala, dapat melakukan tes RT-PCR di hari ke 5, dan jika hasilnya negatif maka hari setelahnya sudah selesai masa isolasinya.

“Kalau tidak ada gejala, hari ke-5 bisa PCR. Kalau negatif hari ke-5 dan besoknya hari ke-6 bisa selesai isolasi,” tutur Nadia.

Baca juga: Tes Antigen Mungkin Tak Mendeteksi Infeksi Awal Omicron, Studi Jelaskan

Kontak erat

Secara terpisah, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen (Purn) TNI Alexander Ginting menambahkan bahwa apabila salah satu anggota keluarga dinyatakan positif, maka anggota lain masuk dalam kategori kontak erat.

Maka dari itu, yang bersangkutan tidak diperkenankan keluar rumah.

“Seluruh penghuni rumah adalah kontak erat dan tidak boleh keluar rumah serta dalam 48 jam dilakukan contact tracing oleh tim pelacakan kontak yg ada di kelurahan atau desa,” jelas Alex.

Alex menegaskan, semua yang positif harus melakukan isolasi selama 10 hari dan bebas gejala 3 hari.

Sementara itu, apabila pasien isoman mengalami perburukan kondisi, dapat segera di rujuk ke layanan kesehatan terdekat.

“Jika yang positif perburukan maka di rujuk ke RSUD,” papar Alex.

Perlu diketahui, isolasi secara mandiri dapat dilakukan bagi pasien berusia 45 tahun ke bawah dan tidak direkomendasikan bagi kelompok lanjut usia (lansia).

Baca juga: Jika Ada Anggota Keluarga yang Positif Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?