KOMPAS.com - Tepat hari ini, 15 Februari 2022, diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia 2022. Setiap tahun, Hari Kanker Anak Sedunia diperingati pada pekan ketiga Februari, untuk menyoroti bahaya serta dampak penyakit mematikan terhadap anak-anak.
Adapun Hari Kanker Anak Sedunia merupakan kampanye kolaboratif global untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker anak, dan mengekspresikan dukungan bagi anak-anak maupun remaja penderita kanker, para penyintas, serta keluarga mereka.
Pasalnya, kanker adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Setidaknya 280.000 anak usia nol sampai 19 tahun di dunia didiagnosis menderita kanker per tahunnya.
Melansir dari laman Pan American Health Organization (PAHO) Selasa (15/2/2022) di Amerika Latin dan Karibia, diperkirakan sebanyak 29.000 anak dan remaja di bawah usia 19 tahun berisiko terkena kanker setiap tahunnya.
Baca juga:
Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 anak diperkirakan akan meninggal karena penyakit mematikan itu.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi kanker anak di Indonesia berusia nol sampai 14 tahun sebesar 16.291 kasus.
Sementara jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu leukemia dan kanker bola mata (retinoblastoma).
Mengacu data PAHO, di negara-negara berpenghasilan tinggi lebih dari 80 persen anak-anak penderita kanker sudah dinyatakan sembuh. Namun di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, angka kesembuhannya hanya mencapai 20 persen.
Oleh karena itu, ketidaksetaraan antar pasien maupun kesulitan ekonomi dinilai harus bisa berubah melalui peringatan ini.
Dalam sejarahnya, hari kanker anak sedunia tidak lepas dari peran dunia untuk memberikan hak bagi anak-anak menerima fasilitas, perawatan penyakit, dan rehabilitasi kesehatan yang optimal.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama rumah sakit St Jude serta mitra global lainnya telah meluncurkan sistem kesehatan anak dalam kerangka Global Initiative for Childhood Cancer (GICC).
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat respons sistem kesehatan terhadap kanker anak.
GICC bertujuan untuk mengurangi penderitaan anak-anak penderita kanker, kemudian mencapai tingkat kelangsungan hidup kanker setidaknya 60 persen di tahun 2030 mendatang.
Inisiatif tersebut juga menyatukan lebih dari 100 pemangku kepentingan internasional lintas sektor dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak penderita kanker.
"Semua pemangku kepentingan akan bekerja untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kapasitas negara untuk memberikan layanan berkualitas bagi anak-anak dengan kanker dan meningkatkan prioritas kanker anak di tingkat global, regional serta nasional," tulis WHO dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).