优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Tetap Pakai Masker dan Segera Booster, Subvarian BA.4 dan BA.5 telah Terdeteksi di Indonesia

优游国际.com - 14/06/2022, 16:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat diimbau untuk tetap pakai masker dan segera dapatkan vaksin booster. Hal ini menyusul terdeteksinya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyebut subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di Indonesia.

Saat ini pemerintah juga tengah mengawasi dua subvarian Omicron tersebut.

Kendati kasus positif masih terkendali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, serta berhati-hati dalam menghadapi subvarian BA.4 dan BA.5.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Jokowi pada Senin, 13 Juni 2022.

"Bapak presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati, karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia," paparnya.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Bagaimana Karakteristiknya?

Menkes Budi berkata, pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster). Selain itu, masyarakat juga diminta untuk disiplin dalam memakai masker.

"Bapak presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster," ucap Budi.

"Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman," sambung dia.

Seperti dikutip dari laman Covid-19.go.id, Senin (13/6/2022) Budi menuturkan subvarian BA.4 dan BA.5 dilaporkan telah menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara.

Akan tetapi, varian itu memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

"Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron," ungkapnya.

Hingga saat ini, Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi sudah ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Baca juga: Sudah 8 Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Teridentifikasi di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau