优游国际

KOMPAS.com - Studi menyatakan, duduk dalam jangka waktu lama dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol tidak sehat.

Duduk dalam waktu lama juga berpotensi meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

Melalui analisis terhadap 13 studi tentang waktu duduk dan tingkat aktivitas individu, peneliti melaporkan, orang yang duduk lebih dari 8 jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan risiko kematian akibat obesitas dan merokok.

Baca juga: Studi: Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Parkinson

Secangkir kopi untuk turunkan risiko kematian

Menariknya, para ahli mengungkapkan bahwa minum kopi secara teratur bisa membantu mengatasi efek buruk dari duduk terlalu lama.

Sebuah studi terhadap lebih dari 10.000 orang di Amerika Serikat (AS) menemukan, orang yang minum kopi setiap hari berpotensi terlindungi dari dampak negatif duduk selama enam jam atau lebih dalam sehari.

Dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi dan terlalu banyak duduk, peminum kopi yang tidak terlalu banyak duduk memiliki risiko kematian 1,58 kali lebih rendah hingga 13 tahun kemudian.

Para peneliti di Universitas Soochow, Tiongkok, mengeklaim studi ini adalah yang pertama mengevaluasi manfaat kopi dalam mengatasi risiko kematian akibat duduk terlalu lama.

Dengan menganalisis data kesehatan jangka panjang yang representatif secara nasional di AS, tim peneliti menemukan bahwa minum kopi pada dasarnya menghilangkan hubungan antara gaya hidup, kematian akibat penyakit kardiovaskular, dan penyebab kematian dini lainnya.

Temuan studi ini cukup mengejutkan, terlebih mengingat penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa olahraga saja mungkin tidak sepenuhnya melindungi dari dampak buruk kesehatan jangka panjang akibat duduk terlalu lama.

Dari 10.639 peserta yang terlibat dalam penelitian ini, peserta yang duduk lebih dari 8 jam sehari menghadapi peningkatan risiko kematian karena berbagai penyebab, termasuk penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan peserta yang duduk kurang dari empat jam sehari.

Para peserta dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan rutin minum kopi memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular, terlepas dari berapa cangkir kopi yang mereka minum setiap hari.

Tak hanya itu, pesrta yang minum kopi paling banyak (lebih dari dua setengah cangkir sehari) juga memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan orang yang tidak minum kopi tetapi duduk setidaknya selama enam jam sehari.

Baca juga: Mengapa Kita Suka Kopi meski Saat Kecil Membencinya?

Kenapa kopi bisa mengatasi efek negatif duduk terlalu lama?

Temuan ini tidak memberi tahu penyebab kopi berpotensi memberikan efek perlindungan terhadap dampak buruk duduk terlalu lama.

Namun, penelitian sebelumnya, dengan kumpulan data yang sangat besar, telah menghubungkan minuman yang dikonsumsi secara luas dengan umur yang lebih panjang dan kondisi kesehatan secara umum.

Kafein dalam darah terbukti mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 atau penyakit kardiovaskular.

Bahkan, kopi tanpa kafein yang kaya akan antioksidan dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi peradangan.

Senyawa tertentu dalam secangkir kopi juga dapat melindungi otak dari penyakit degeneratif, seperti Parkinson.

Temuan-temuan ini sangat menjanjikan, namun rincian di balik manfaat kopi bagi kesehatan, seperti dosis idealnya, masih perlu dieksplorasi lebih jauh.

Peneliti juga mengatakan, karena kopi merupakan senyawa yang kompleks, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi senyawa ajaib ini.