KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa James Webb (JWST) baru-baru ini berhasil menangkap citra menakjubkan dari sebuah bintang muda yang sedang memancarkan energi ke luar angkasa. Citra ini menampilkan cakram protoplanet yang bercahaya dan berpotensi menjadi cikal bakal sistem tata surya baru.
Bintang muda yang diamati tersebut dikenal sebagai HH 30, yang termasuk dalam kategori objek Herbig-Haro—yakni simpul gas terang yang terbentuk akibat aliran gas dari protobintang muda yang bertabrakan dengan materi di sekitarnya, menciptakan gelombang kejut.
HH 30 berjarak sekitar 450 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di dalam awan gelap LDN 1551 di Gugus Molekular Taurus. Para astronom sedang meneliti objek gas ini untuk memahami lebih jauh bagaimana butiran debu di dalamnya dapat berinteraksi dengan aliran gas besar guna membentuk planet. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal pada 3 Februari 2025.
Baca juga: Bintang-bintang Muda di Alam Semesta, Siap Diburu Teleskop James Webb
Para peneliti menemukan bahwa butiran debu di dalam cakram ini memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya sekitar satu per sejuta meter atau seukuran bakteri. Butiran debu yang lebih besar cenderung terkonsentrasi di bagian cakram yang lebih padat, sementara butiran yang lebih kecil tersebar lebih luas.
Secara umum, sistem bintang membutuhkan waktu puluhan juta tahun untuk terbentuk. Proses ini dimulai dari awan debu dan gas yang padat dan bergejolak, yang kemudian berkembang menjadi protobintang yang bersinar redup, sebelum akhirnya menjadi bola plasma raksasa yang menjalankan reaksi fusi, seperti Matahari kita saat ini.
Para ilmuwan percaya bahwa planet terbentuk di sekitar bintang muda ketika partikel debu dan gas bertabrakan dan saling menempel. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun hingga membentuk planet yang utuh.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Planet?
Untuk mengamati cakram HH 30 dari sudut yang hampir sejajar dengan bidangnya (dari perspektif JWST di dekat Bumi), para peneliti menggabungkan data inframerah dari JWST dengan pengamatan berbasis gelombang panjang dari teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) serta Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Dengan kombinasi data ini, para ilmuwan dapat mengamati pergerakan butiran debu di dalam cakram HH 30 dengan sangat detail. Mereka menemukan bahwa debu di dalam cakram ini sedang bermigrasi dan mengendap dalam lapisan padat, yang berpotensi membentuk cikal bakal planet.
Selain debu, terdapat juga beberapa lapisan gas yang berperan dalam pembentukan planet. Salah satu lapisan ini berasal dari pancaran jet gas yang dikeluarkan oleh bintang, sementara lapisan lainnya berasal dari aliran berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh nebula yang memantulkan cahaya bintang.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa HH 30 merupakan lingkungan yang sangat dinamis, di mana butiran debu kecil dan semburan gas besar memiliki peran penting dalam pembentukan planet baru. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana sistem tata surya terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi bintang muda.
Baca juga: James Webb Ungkap Planet Misterius yang Berbeda dari Planet di Tata Surya Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.