优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Jejak Terakhir Korban Titanic: Mengapung Jauh dan Lama Ditemukan

优游国际.com - 15/04/2025, 15:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Malam yang dingin dan sunyi di Samudra Atlantik pada 14 April 1912 menjadi saksi bisu tenggelamnya kapal terbesar dan termewah di zamannya, RMS Titanic. Lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal kehilangan nyawa dalam tragedi tersebut. Namun, yang jarang diketahui adalah kisah tragis para korban yang tidak tenggelam bersama bangkai kapal—melainkan mengapung di laut lepas, terseret arus, dan baru ditemukan berminggu-minggu kemudian, bahkan ratusan kilometer dari lokasi kejadian.

Bukan Tenggelam, Melainkan Beku

Banyak yang membayangkan bahwa korban Titanic “tenggelam bersama kapal”, namun kenyataannya lebih kompleks. Ratusan orang sempat meninggalkan Titanic sebelum kapal pecah dan menghilang ke dasar laut—sekitar 4 kilometer di bawah permukaan. Dengan pelampung gabus, tubuh-tubuh mereka tetap mengapung. Namun suhu air Atlantik yang membekukan segera menguras panas tubuh mereka.

Meskipun secara resmi penyebab kematian sering ditulis sebagai “tenggelam”, banyak ahli percaya bahwa hipotermia adalah penyebab utama. Mortician dan penulis Caitlin Doughty menjelaskan, “Hipotermia pada orang dewasa bukan proses yang cepat. Butuh 30 sampai 40 menit, dengan tubuh menggigil hebat, otot kejang, disorientasi, hingga akhirnya organ-organ tubuh berhenti berfungsi.”

Tangisan minta tolong terdengar selama berjam-jam dari kegelapan. Tapi satu per satu, suara-suara itu hilang—ditelan sunyi dan dinginnya lautan.

Baca juga: Jam Emas Penumpang Titanic Dilelang dan Laku Rp 31 Miliar

Carpathia dan Kapal Penyelamat

Kapal uap Carpathia menjadi yang pertama tiba di lokasi tenggelamnya Titanic. Kapal ini menyelamatkan lebih dari 700 penyintas dari sekoci-sekoci yang jumlahnya terlalu sedikit dan tidak sepenuhnya terisi. Namun karena sudah kelebihan kapasitas, sang kapten memutuskan tidak mengambil jenazah korban, dan langsung berlayar menuju New York.

Kisah mengerikan pun mulai terdengar dari para penyintas di atas Carpathia. Mereka menceritakan pemandangan mengerikan—tubuh-tubuh manusia mengapung di lautan, beberapa saling terikat pada pintu atau kursi geladak. Banyak dari mereka mengenakan pelampung, tampak seperti tertidur, tetapi tidak lagi bernyawa.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Tenggelamnya Kapal Titanic

Penumpang Titanic yang selamat di CarpathiaBritannica Penumpang Titanic yang selamat di Carpathia

Misi Pemulihan Jenazah

Tugas memilukan untuk mengambil jenazah di laut diberikan kepada kapal Mackay-Bennett, yang disewa oleh perusahaan pemilik Titanic, White Star Line. Kapal itu biasa memperbaiki kabel telegraf bawah laut, namun kini dibekali dengan ratusan peti mati dan ton es batu, lalu berangkat dari Halifax, Nova Scotia, pada 17 April.

Pada hari kedua pencarian, kru menemukan kumpulan sekitar 100 mayat. Seorang awak berkata kepada St. Louis Post-Dispatch, “Kami nyaris tak percaya ketika melihatnya. Mereka tampak seperti sekelompok perenang yang tertidur. Beberapa matanya tertutup, namun sebagian besar terbuka lebar, menatap lurus ke depan.”

Mackay-Bennett kembali ke pelabuhan pada 30 April dengan membawa 190 jenazah. Sebanyak 116 jenazah lainnya dikuburkan di laut karena kondisi tubuh yang membusuk dan keterbatasan fasilitas.

Dua kapal lainnya dari Halifax, Minia dan Montmagny, turut membantu dan menemukan 21 jenazah—tiga di antaranya juga dikebumikan di tengah laut.

Baca juga: Kartu Pos yang Ditulis Penumpang Titanic Sebelum Tenggelam Terjual Rp 400 Juta, Apa Isi Pesannya?

Identifikasi John Jacob Astor dan Simbol Kekayaan

Salah satu momen penting dalam pencarian adalah ditemukannya jenazah John Jacob Astor IV—orang terkaya di atas Titanic dan salah satu terkaya di dunia kala itu. Keluarganya bahkan berniat menggelar ekspedisi pencarian sendiri dengan dana mencapai satu juta dolar. Namun pada 26 April, Mackay-Bennett mengirim pesan bahwa jenazah Astor telah ditemukan. Salah satu benda yang membantu identifikasi adalah jam saku emas bermonogram, yang pada April 2024 terjual dalam lelang seharga hampir 1,5 juta dolar.

Perahu Hantu: Penemuan Collapsible A

Satu bulan setelah tenggelamnya Titanic, kapal Oceanic menemukan sekoci Collapsible A sekitar 320 km dari lokasi tragedi. Perahu ini dulunya telah mengangkut korban selamat, namun dibiarkan hanyut dengan tiga jenazah yang tersisa.

Penulis Irlandia Shane Leslie, penumpang Oceanic, menggambarkan penemuan itu sebagai pengalaman mengerikan: “Dua pelaut terlihat, rambut mereka memutih karena garam dan matahari. Di tengah perahu, pria dengan pakaian malam terbujur kaku di bangku. Ketiganya sudah mati.”

Jenazah dalam keadaan membusuk parah. Dalam proses pemindahan, istri Leslie melaporkan bahwa salah satu lengan mayat terlepas. Jenazah-jenazah itu dibungkus kanvas dan dikuburkan di laut. Sekoci itu dibawa ke New York.

Baca juga: Ekspedisi Foto Titanic Ungkap Haluan Kapal yang Ikonik

Ilustrasi bangkai kapal Titanic pada Juni 2004 yang diambil oleh ROV Hercules.Dok. NOAA/Institute for Exploration/University of Rhode Island (NOAA/IFE/URI) Ilustrasi bangkai kapal Titanic pada Juni 2004 yang diambil oleh ROV Hercules.

Penemuan Terakhir dan Keheningan Samudra

Pada 26 Mei, kapal pemburu anjing laut Algerine menemukan jenazah James McGrady, pelayan Titanic. Ia menjadi korban terakhir yang dikembalikan ke darat, dan dimakamkan pada 12 Juni. Dua jenazah lainnya, William Thomas Kerley dan William Frederick Cheverton, ditemukan mengapung di laut pada awal Juni oleh kapal tanker dan kargo, masing-masing lebih dari 500 km dari lokasi tenggelamnya kapal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau