KOMPAS.com - Ukara tanduk atau kalimat aktif merupakan kalimat yang predikatnya (wasesane) memakai kata kerja (tembung kriya) tanduk atau mendapatkan awalan (ater-ater) anuswara (n-, m-, ng-, ny-) dan subyek (jejer) melakukan pekerjaan.
Mari, belajar ukara tanduk!
Ciri-ciri ukara tanduk
Terdapat beberapa ciri yang membedakan ukara tanduk dengan ukara yang lain, yaitu:
Jenis ukara tanduk
Ukara tanduk dibagi menjadi tiga. Berikut penjelasannya:
Ukara tanduk mawa lesan (kalimat aktif transitif)
Ukara tanduk mawa lesan diartikan sebagai kalimat aktif transitif. Hal tersebut memiliki maksud bahwa ukara tanduk mawa lesan merupakan kalimat aktif yang memiliki sebuah obyek. Contohnya:
Ukara tanduk tanpa lesan (kalimat aktif intransitif)
Ukara tanduk tanpa lesan merupakan kalimat aktif intransitif. Ukara tanduk jenis ini merupakan kalimat aktif yang tidak memiliki obyek. Misalnya:
Ukara Tanduk Mawa Lesan lan Geganep
Ukara tanduk mawa lesan dan geganep memiliki ciri-ciri, yaitu wasesanya terbentuk dari imbuhan gabungan ater-ater anuswara dan panambang "-i" atau panambang "-ake". Contoh ukara tanduk mawa lesan dan geganep seperti berikut:
Referensi:
/skola/read/2024/04/03/063000269/apa-itu-ukara-tanduk-dalam-bahasa-jawa-