优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Apa itu Leukemia Myeloid Akut?

优游国际.com - 31/01/2025, 07:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

Sumber , ,

KOMPAS.com - Bayangkan tubuh kita sebagai sebuah pabrik yang bekerja tanpa henti untuk menghasilkan sel darah yang sehat. Namun, ketika leukemia myeloid akut (AML) menyerang, pabrik ini mengalami malfungsi besar.

Produksi sel darah menjadi tidak terkendali, dan sumsum tulang yang seharusnya menciptakan keseimbangan justru dipenuhi oleh sel yang tidak matang dan tidak berfungsi dengan baik.  

Untuk lebih memahami tentang apa itu leukimia myeloid akut, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu leukemia myeloid akut (AML)? 

Dilansir dari Leukaemia & Blood Cancer New Zealand, leukemia myeloid akut (AML) adalah jenis kanker darah yang berkembang dengan cepat dan menyerang sel darah yang belum matang pada garis myeloid.

Baca juga: Ciri-ciri Sel Darah Merah

Sel-sel ini seharusnya berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit yang berfungsi normal.

Namun, pada penderita AML, sumsum tulang justru menghasilkan terlalu banyak sel blast abnormal, yaitu sel darah putih yang belum matang dan belum siap menjalankan tugasnya dalam sistem kekebalan tubuh.  

Akibatnya, sumsum tulang menjadi penuh sesak oleh sel blast yang tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga menghambat produksi sel darah merah, sel darah putih normal, dan trombosit.

Tanpa jumlah sel darah yang cukup, tubuh kehilangan kemampuannya untuk membawa oksigen, melawan infeksi, dan menghentikan pendarahan secara efektif.  

Gejala leukemia myeloid akut (AML)

Menurut Leukaemia Foundation, gejala utama leukemia myeloid akut (AML) disebabkan oleh rendahnya jumlah sel darah normal dalam tubuh.

Baca juga: Mengapa Sel Darah Merah Berukuran Kecil?

Karena perkembangan AML yang cepat, penderita sering kali mulai merasa tidak sehat dalam hitungan hari atau minggu sebelum akhirnya didiagnosis. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Anemia, akibat kekurangan sel darah merah, yang dapat menyebabkan rasa lelah berkepanjangan, pusing, kulit pucat, serta sesak napas saat beraktivitas.
  • Infeksi berulang atau sulit sembuh, disebabkan oleh rendahnya jumlah sel darah putih, khususnya neutrofil, yang berperan dalam melawan infeksi.
  • Peningkatan risiko pendarahan atau memar tanpa sebab yang jelas, karena kadar trombosit yang sangat rendah dalam darah.
  • Nyeri tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, gusi membengkak, nyeri dada, serta ketidaknyamanan pada perut, yang disebabkan oleh pembesaran limpa atau hati.

Dalam beberapa kasus, AML dapat didiagnosis secara tidak sengaja melalui tes darah rutin, bahkan ketika tidak ada gejala yang dirasakan.

Namun, karena beberapa tanda AML menyerupai gejala infeksi virus atau kondisi lainnya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus

Faktor risiko leukemia myeloid akut (AML)

Menurut Leukemia & Lymphoma Society, sebagian besar kasus leukemia myeloid akut (AML) tidak memiliki penyebab yang jelas atau faktor risiko yang diketahui. Penyakit ini tidak menular dari satu orang ke orang lain.

Meskipun penyebab AML belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini, di antaranya:

  • Usia: risiko AML meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis lelamin: laki-laki lebih berisiko terkena AML dibandingkan perempuan.
  • Paparan bahan kimia berbahaya: paparan jangka panjang terhadap zat kimia tertentu, seperti benzena dalam kadar tinggi, dikaitkan dengan peningkatan risiko AML.
  • Merokok: asap tembakau mengandung benzena dan zat karsinogenik lainnya yang berkontribusi terhadap perkembangan AML.
  • Riwayat pengobatan kanker: individu yang pernah menjalani terapi radiasi atau kemoterapi memiliki risiko lebih tinggi mengalami AML, yang disebut sebagai AML terkait pengobatan atau terkait terapi.
  • Paparan radiasi dosis tinggi: paparan radiasi dalam jumlah ekstrem, seperti yang dialami korban ledakan bom atom atau kecelakaan nuklir, dapat meningkatkan risiko AML.

Baca juga: Kanker Serviks: Tipe, Faktor Risiko, Pengobatan dan Pencegahan

  • Kanker darah lainnya: beberapa gangguan darah, seperti neoplasma mieloproliferatif atau sindrom mielodisplastik, dapat berkembang menjadi AML seiring waktu.
  • Kelainan genetik: beberapa kelainan genetik bawaan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko AML meliputi sindrom Down, neurofibromatosis tipe 1, sindrom Bloom, trisomi 8, anemia Fanconi, sindrom Klinefelter, sindrom Wiskott-Aldrich, sindrom Kostmann, dan sindrom Shwachman-Diamond.
  • Riwayat keluarga dan faktor genetik: mutasi gen tertentu yang diwariskan sejak lahir dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena AML.

Meskipun faktor-faktor di atas dapat berkontribusi terhadap risiko AML, banyak penderita penyakit ini tidak memiliki faktor risiko yang jelas, sehingga penyebab pasti AML masih terus diteliti.

 

Sehingga, leukemia myeloid akut (AML) adalah kanker darah yang berkembang cepat, di mana sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel blast abnormal.

Sehingga menghambat pembentukan sel darah merah, sel darah putih normal, dan trombosit, yang berakibat pada anemia, infeksi berulang, dan gangguan pembekuan darah.

Memahami bagaimana AML mempengaruhi tubuh dapat membantu kita mengenali gejala-gejalanya lebih awal. 

Makin cepat AML terdeteksi, makin besar peluang untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif dan meningkatkan harapan hidup. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau