KOMPAS.com - Saat kamu membuka kalender Mei 2025, ada satu tanggal merah yang menarik perhatian—Kamis, 29 Mei 2025. Mungkin kamu bertanya-tanya, “29 Mei 2025 libur apa?” Jawabannya adalah Hari Kenaikan Yesus Kristus 2025.
Tapi lebih dari sekadar libur nasional Mei 2025, hari ini menyimpan kisah spiritual yang luar biasa dalam sejarah Kekristenan.
Kenaikan Yesus Kristus 2025, yang diperingati pada 29 Mei sebagai libur nasional, merupakan peristiwa penting dalam iman Kristen yang menandai naiknya Yesus ke surga 40 hari setelah Paskah, sebagai puncak karya penyelamatan dan awal pengutusan Roh Kudus.
Untuk benar-benar memahami arti peristiwa ini, kita perlu menjawab sebuah pertanyaan mendasar: apa yang dimaksud dengan Kenaikan Yesus Kristus?
Baca juga: Peringatan Kenaikan Isa Almasih
Dilansir dari , Kenaikan Yesus Kristus adalah momen ketika Yesus naik ke surga setelah kebangkitan-Nya, dan ini tercatat jelas dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam Kisah Para Rasul 1:3-11.
Selama 40 hari setelah kebangkitan, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya dan mengajar mereka tentang Kerajaan Allah.
Pada hari ke-40, Yesus naik ke surga dari Bukit Zaitun, di dekat Betania, dan menghilang dari pandangan mereka di balik awan yang merupakan simbol kehadiran Tuhan.
Peristiwa ini disaksikan oleh para murid dan orang-orang Galilea, yang kemudian diteguhkan oleh dua sosok misterius berpakaian putih.
Dalam tradisi Kristen, mereka dipercaya sebagai malaikat, atau bahkan figur simbolis seperti Musa dan Elia.
Perayaan Kenaikan Yesus Kristus disebut juga sebagai Ascension Day dan telah dirayakan sejak abad ke-4, 40 hari setelah Paskah dan 10 hari sebelum Pentakosta.
Baca juga: Kenapa Hari Paskah Identik dengan Telur? Ini Jawabannya!
Pertanyaan ini sering muncul: Apakah Kenaikan Yesus Kristus sama dengan Paskah? Jawabannya jelas: tidak.
Menurut Santosa Irfaan dalam Kebangkitan-Kenaikan Yesus dan Isra'-Mi'raj Muhammad: Kajian Perbandingan (2018), Paskah adalah peringatan kebangkitan Yesus dari kematian, kemenangan atas dosa dan maut.
Sementara itu, Kenaikan Yesus Kristus menandai saat Yesus naik ke surga dan mulai memerintah sebagai Raja yang dimuliakan.
Kebangkitan Yesus adalah penentu eksistensi-Nya sebagai penyelamat umat manusia, sedangkan kenaikan-Nya menjadi penyempurna karya penebusan itu.
Tanpa kenaikan, misi keselamatan belum tuntas. Kenaikan juga menandai transisi dari dunia fisik menuju keberadaan ilahi yang transenden, tanpa batas ruang dan waktu.
Baca juga: Sejarah Paskah: Dari Pembebasan Perbudakan hingga Kebangkitan Kristus