Perempuan diminta untuk bisa menjadi seorang yang pemberani, mandiri, penuh semangat, ceria, serta sigap.
Keinginan RA Kartini untuk memajukan perempuan didorong pada kondisi saat itu yang di mana perempuan kerap dianggap lebih rendah dari kaum laki-laki.
Selain itu, hak kebebasan perempuan juga sangat terbatas.
Maka dari itu, RA Kartini pun bertekad memajukan para perempuan pribumi yang masih terlalu terikat dengan budaya dan adat yang dapat merenggut kebebasan mereka dalam menjalani hidup.
Pemikiran-pemikiran RA Kartini dalam memajukan perempuan kemudian dituang ke dalam tulisan yang sempat beberapa kali dimuat dalam majalah De Hollandsche Lelie.
Baca juga: Mengenal R.A Kartini, Sang Pahlawan Emansipasi Wanita
RA Kartini adalah putri dari Bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, sehingga dia merupakan keturunan bangsawan.
Berkat latar belakang keluarganya, RA Kartini mendapat kesempatan untuk mendapat pendidikan yang layak.
Sewaktu kecil, dia bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) dan belajar bahasa Belanda hingga usia 12 tahun.
Setelah itu, RA Kartini mengalami masa pingitan atau harus tinggal di dalam rumah.
Dia dilarang keluar dari kediamannya dan melakukan berbagai aktivitas lain sampai menikah.
Rupanya, pingitan tidak menjadi penghalang bagi RA Kartini untuk menyebarkan pemikirannya.
RA Kartini tetap belajar mandiri dan kerap menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda.
Dapat dikatakan bahwa RA Kartini sangat memikirkan pendidikan sejak remaja.
Salah satu perjuangan RA Kartini dalam pendidikan adalah mendirikan sekolah khusus perempuan.
Setelah menikah pada 12 November 1903, RA Kartini dibebaskan untuk mendirikan sekolah perempuan oleh sang suami, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang Bupati Rembang.
Sekolah ini bertempat di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang (sekarang Gedung Pramuka).
Pemikiran serta perjuangan yang dilakukan RA Kartini semasa hidup telah menggambarkan bahwa dia memiliki pemikiran yang maju dan modern.
RA Kartini telah berusaha memajukan perempuan dan pendidikan melalui buah-buah pemikirannya.
Hal itu juga yang membuat RA Kartini disebut sebagai pahlawan emansipasi wanita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.