Konon, saking terangnya, cahaya yang dipancarkan menerangi Timur dan Barat, Yaman dan Syam.
Baca juga: Latar Belakang Masuknya Berhala di Kota Mekkah
Diameter Hajar Aswad diperkirakan sepanjang 30 sentimeter dan terletak 1,5 meter di atas tanah.
Sejak diletakkan pertama kali di Kakbah pada masa Nabi Ibrahim, Hajar Aswad telah mengalami serangkaian peristiwa, bahkan pernah dicuri.
Serangkaian peristiwa yang menimpa Hajar Aswad membuat kondisinya pecah menjadi beberapa bagian.
Kini, batu Hajar Aswad yang berwarna hitam kemerah-merahan, dibingkai dengan perak putih.
Bingkai perak putih itu menjaga Hajar Aswad tetap utuh karena telah pecah akibat beberapa peristiwa yang pernah dialaminya, serta memudahkan para jemaah yang beribadah untuk menciumnya.
Menurut sejumlah riwayat, Hajar Aswad mulanya berwarna putih seputih susu.
Hajar Aswad mengalami perubahan dari putih menjadi hitam akibat dosa-dosa yang diperbuat keturunan Nabi Adam.
Baca juga: Hikmah Fathu Mekkah
Hal itu sesuai hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Ibnu Abbas, bahwa "Hajar Aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam."
Hajar Aswad merupakan batu yang sangat dimuliakan, bahkan Rasulullah mengajarkan untuk mencium dan mengusapnya.
Riwayat lain menyebut Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di muka bumi, di mana Allah menjabat tangan para hambanya.
Oleh karena itu, Hajar Aswad mempunyai makna penting bagi ibadah umrah dan haji.
Batu ini dijadikan titik awal dan akhir pelaksanaan tawaf atau ritual mengelilingi Kakbah tujuh putar dengan arah melawan jarum jam, yang dilakukan oleh umat Islam di dunia ketika beribadah ke Masjidil Haram.
Referensi: