KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjemput dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan korban penyiksaan di Myanmar.
Kedua pekerja migran ini, yang berinisial AB dan R, disekap dan dijadikan operator judi online atau scammer di negara tersebut.
Mereka merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). AB berasal dari Semarang, Jawa Tengah, sementara R berasal dari Langkat, Sumatera Utara.
"Iya betul (jemput WNI yang menjadi korban penyiksaan di Myanmar)," kata Abdul Kadir Karding kepada 优游国际.com pada Minggu (19/1/2024).
Baca juga:
Kedua korban tiba di Terminal II F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (18/1/2025) dini hari.
Sesampainya di Indonesia, Karding langsung memfasilitasi keduanya untuk dibawa ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), yang berada tidak jauh dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Setelah mereka di Indonesia, saya minta bawa mereka ke shelter BP3MI, kantor kami yang ada di Tangerang, Banten, dekat Bandara. Mereka tiba sekitar jam 12 malam, dan kami sempat ngobrol sampai jam 02.30," ujar Karding.
Setelah sampai di shelter, Karding memastikan keduanya dapat beristirahat dengan nyaman.
P2MI juga akan membantu mereka memberikan keterangan agar dapat segera dipulangkan ke keluarga masing-masing.
"Kami pastikan mereka akan diberikan pendampingan untuk memberikan keterangan kepada polisi," lanjut Karding.
Baca juga:
Di pagi harinya, kedua korban dibawa ke BP3MI untuk mendapatkan perawatan psikologis, dengan seorang psikiater hadir untuk memberikan evaluasi.
Setelah beristirahat, mereka akan diproses lebih lanjut, dan P2MI memastikan bahwa mereka akan dibantu untuk kembali ke rumah masing-masing setelah semua proses selesai.
"Kami akan mendampingi mereka hingga semua keterangan yang diperlukan selesai. Setelah itu, kami pastikan mereka bisa kembali ke keluarga mereka," ujar Karding.
Kementerian Sosial (Kemensos) juga akan memberikan rehabilitasi kepada kedua korban.
"Keduanya akan diberikan rehabilitasi oleh Kemensos," ujar Karding.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irfan Kamil | Editor: Novianti Setuningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.