Menurut WebMD, berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat dalam darah.
Hal ini terjadi karena tumpukan lemak memengaruhi cara tubuh memproduksi dan mengelola lipoprotein.
Akibatnya, kolesterol jahat akan menumpuk dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Karenanya, menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan kolesterol karena mengurangi jumlah lemak.
Meski orang gemuk berpotensi menderita kolesterol tinggi, orang kurus dengan berat badan rendah ternyata juga bisa mengalami kondisi yang sama.
1. Mitos: Hanya orang gemuk yang mengalami kolesterol tinggi.
Fakta: Kadar kolesterol tidak hanya ditentukan oleh berat badan.
Orang kurus dapat memiliki kolesterol tinggi jika makan makanan yang tidak sehat, kurang beraktivitas fisik, atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini.
2. Mitos: Hanya orang tua yang mengalami kolesterol tinggi.
Fakta: Risiko kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia.
Namun, kondisi ini dapat dialami orang-orang dari berbagai usia, termasuk anak-anak.
Kebiasaan gaya hidup yang buruk dan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada usia berapa pun.
3. Mitos: Kolesterol tinggi selalu disebabkan oleh makanan.
Fakta: Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Meski begitu, kolesterol tinggi muncul akibat kemampuan tubuh memproduksi kolesterol jahat, bukan akibat makanan.
4. Mitos: Rutin berolahraga bisa membuat kita tidak mengalami kolesterol tinggi.
Fakta: Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kolesterol baik dan menyehatkan jantung.
Namun, olahraga saja tidak cukup mengontrol kadar kolesterol tinggi. Penderita juga perlu melakukan diet dan menerapkan gaya hidup sehat.
5. Mitos: Kolesterol tinggi hanya berisiko merusak jantung.
Fakta: Kolesterol tinggi termasuk faktor risiko penyebab penyakit jantung.
Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit lain seperti stroke, penyempitan pembuluh darah, dan penggelembungan dinding pembuluh darah aorta.
6. Mitos: Kolesterol tinggi tidak akan menunjukkan gejala yang jelas.
Fakta: Kolesterol tinggi itu umumnya tidak menimbulkan gejala dan baru bisa diketahui setelah tes darah.
Namun, bisa juga menimbulkan gejala berupa serangan jantung atau stroke.
7. Mitos: Hanya pria yang bisa terkena kolesterol tinggi
Fakta: Pria dan wanita sama-sama berisiko terkena kolesterol tinggi. Bahkan, wanita menopause berpotensi mengalami kadar kolesterol jahat yang meningkat.
8. Mitos: Kolesterol tinggi hanya bisa diatasi dengan obat
Fakta: Obat-obatan seperti statin memang dapat membantu mengatur kolesterol tinggi.
Nyatanya, penerapan pola makan sehat, aktivitas fisik, menjaga berat badan sehat, dan berhenti merokok menimbulkan dampak positif pada kadar kolesterol.
/tren/read/2023/07/10/100000565/apakah-orang-kurus-bisa-punya-kolesterol-tinggi-ketahui-mitos-dan-faktanya