Negara-negara yang gagal membayar utangnya mungkin mengalami kesulitan meminjam lagi.
Mereka kemungkinan juga harus membayar tingkat bunga yang lebih tinggi jika mereka mendapat kesempatan.
Kondisi ini lebih rumit daripada gagal utang perusahaan, karena aset dalam negeri tidak dapat disita untuk membayar kembali dana.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Utang Negara Bisa Dibayar Lewat Pajak, Ini Kata Ekonom...
Sebaliknya, persyaratan yang utang akan dinegosiasikan ulang seringkali meninggalkan pemberi pinjaman dalam situasi yang tidak menguntungkan, bahkan kerugian total.
Oleh karena itu, dampak default dapat secara signifikan lebih luas, baik dalam hal dampaknya terhadap pasar internasional maupun pengaruhnya terhadap populasi negara tersebut.
Negara yang gagal bayar dapat dengan mudah jatuh ke dalam kekacauan, sehingga dapat menjadi bencana bagi jenis investasi lain di negara penerbit.
Baca juga: Cara Menagih Utang kepada Teman Tanpa Merusak Pertemanan
Infografik: 10 negara dengan utang luar negeri tertinggi