KOMPAS.com - Rasa manis dan segar dari jeruk menjadikan buah tersebut cocok dikonsumsi dingin saat cuaca panas.
Sebuah jeruk mengandung nutrisi berupa protein, serat, vitamin C, folat, kalsium, kalium, tiamin, serta antioksidan berupa flavonoid dan karotenoid.
Kandungan itu membuat jeruk baik untuk meningkatkan kesehatan jantung, pelindung dari kanker, pencegah anemia, dan menjaga kekebalan tubuh.
Meski bermanfaat bagi kesehatan, terdapat beberapa kelompok orang yang memiliki kondisi khusus sehingga disarankan menghindari atau mengurangi konsumsi jeruk.
Lalu, siapa saja orang yang dianjurkan menghindari atau mengurangi konsumsi jeruk?
Baca juga: Diet Minum Jus Jeruk 40 Hari Diklaim Beri Manfaat Emosional, Ini Kata Ahli
Terlalu banyak mengonsumsi jeruk bisa membuat kadar vitamin C dalam tubuh menjadi berlebihan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan diare, mual, muntah, nyeri ulu hati, kembung atau kram, sakit kepala, dan insomnia.
Untuk mencegahnya, pengonsumsian jeruk sebaiknya hanya dibatasi satu atau dua buah per hari.
Selain itu, ada orang dengan kondisi tertentu yang sebaiknya tidak mengonsumsi jeruk, siapa saja mereka?
Dikutip dari Health (29/7/2024), alergi jeruk termasuk kondisi yang langka. Jika seseorang mengalami alergi, maka sebaiknya hindari jeruk.
Bagi orang yang mengalami sakit maag, mengonsumsi jeruk dapat memperburuk gejalanya.
Hal ini karena jeruk mengandung asam organik, terutama asam sitrat dan asam askorbat yang dikenal sebagai vitamin C.
Individu yang mengonsumsi obat-obatan sebaiknya kurangi minum jus buah dalam waktu bersamaan.
Sebab, ada potensi jus berinteraksi dengan obat sehingga menimbulkan efek tak diinginkan atau kegagalan pengobatan.
Dilansir dari Live Science (31/8/2021, orang yang mengonsumsi beta-blocker atau sejenis obat tekanan darah tinggi perlu hati-hati untuk tidak makan terlalu banyak jeruk.