KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi 4 hingga 6 cangkir kopi dalam sehari dapat membantu mengurangi kelemahan fisik pada orang dewasa paruh baya.
Paruh baya sendiri didefinisikan sebagai orang dewasa berusia 40-60 tahun atau memasuki umur pra-lansia.
Dilansir dari Ejournal Unstrat, kelemahan fisik pada orang dewasa biasa disebut sebagai "frailty".
Ini merupakan kondisi berkurangnya kemampuan tubuh untuk berfungsi dan beradaptasi yang disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini juga ditandai dengan meningkatnya kerentanan terhadap tekanan atau stressor sehingga produktivitas berkurang dan lebih mudah lelah dari biasanya.
Sementara itu, kopi sering kali diidentikkan sebagai minuman penambah energi.
Penelitian yang diterbitkan oleh European Journal of Nutrition ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi secara teratur dikaitkan denggan ketahanan fisik yang lebih baik selama penuaan.
Lantas, bagaimana temuan penelitian selengkapnya?
Baca juga: Minum Kopi di Pagi atau Sore Hari, Mana yang Lebih Sehat?
Dilansir dari Women's Health, Jumat (2/5/2025), para peneliti melakukan studi dengan menganalisis kebiasaan minum kopi dari 1.161 orang dewasa berusia 55 tahun ke atas.
Peneliti membagi sampel penelitian ke dalam 5 kelompok berdasarkan kebiasaan minum kopi, yaitu sebagai berikut.
Sebagai catatan, satu cangkir dalam penelitian tersebut disetarakan dengan 125 ml.
Hasilnya, penelitian menemukan bahwa kelompok orang yang minum antara 4 hingga 6 cangkir kopi memiliki peluang mengalami frailty lebih rendah 0,36 kali dibandingkan dengan kelompok referensi.
Sementara itu, kelompok yang minum lebih dari enam cangkir memiliki peluang 0,37 kali lebih rendah.
Selain itu, kelompok yang mengonsumsi 2 hingga 4 cangkir sehari memiliki peluang pra-frailty (fase sebelum kelemahan) sebesar 0.73 kali lebih rendah dari kelompok referensi.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi yang lebih tinggi berkaitan dengan kemungkinan mengalami kelemahan yang lebih rendah.
Baca juga: Apakah Penderita Gangguan Ginjal Boleh Minum Kopi? Ini Kata Penelitian