KOMPAS.com - Jelang Idul Adha, penjual hewan kurban mulai bermunculan satu per satu, menjajakan kambing hingga sapi seharga jutaan rupiah.
Jumlah hewan kurbannya berbeda setiap tempat. Ada yang menjual sekaligus dalam jumlah banyak, ada juga penjual yang menyediakan jumlah terbatas.
Sebagian hewan kurban terjual habis, sebagian juga masih tersisa hingga lebaran kurban selesai.
Toni, pemilik Sapi Bali Perkasa, mengatakan, hewan kurban yang dijualnya pernah ada yang tidak terjual.
Akhirnya, hewan kurban akan kembali dikirim ke peternakan di kota asalnya bersama sang peternak.
Baca juga:
Sapi kurban di Tangerang Selatan.
"Sistemnya bukan beli putus, tetap ada pemiliknya. Pemiliknya naruh ladang di sini, kalau ada yang tersisa ya dikembalikan," kata Toni saat ditemui 优游国际.com pada Kamis (15/6/2023).
Cerita serupa datang dari Randy, penjual hewan kurban CV Faren Lestari. Bila tak habis, hewan kurbannya akan dikirim ke peternakan di Pekalongan.
Bedanya, peternakan tersebut adalah milik Randy, bukan pihak lain dengan sistem jual-beli biasa.
Hewan kurban akan diternak di Pekalongan dan dikirim ke lapaknya di Tangerang Selatan bila sudah cukup umur.
"Dikembalikkan entah buat tahun depan atau dijual di pasar hewan," ujar Randy saat ditemui pada hari yang sama.
Baca juga: