LONDON, KOMPAS.com – University and College Union (UCU) Inggris menyerukan agar rencana pembukaan perguruan tinggi dibatalkan.
Mereka menambahkan pihak perguruan tinggi dapat disalahkan jika kasus Covid-19 melonjak akibat pembukaan kembali sekolah dan perguruan tinggi sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (30/8/2020).
Sekretaris Jenderal UCU, Jo Grady, dalam sebuah pernyataan mengatakan membuka kembali universitas saat pandemi virus corona sangat berisiko.
Dia juga khawatir jika perguruan tinggi benar-benar dibuka akan muncul klaster-klaster baru.
“Sudah waktunya bagi pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab dalam krisis ini,” kata Grady.
Dia turut mendesak pemerintah Inggris agar membatalkan rencana pengajaran secara tatap muka langsung selama pandemi virus corona.
Grady juga menekan agar pembelajaran tatap muka untuk sementara dialihkan menjadi pembelajaran online selama semester pertama.
Kendati demikian, beberapa universitas di Inggris mengaku siap membuka lagi pengajaran langsung pada bulan depan setelah melakukan perisapan selama berpekan-pekan.
Selain itu sejumlah pelajar juga mengaku telah mengeluarkan uang untuk persiapan menyambut semester baru seperti menyewa tempat tinggal dan lain-lain.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggirs Boris Johnson menuai banyak kecaman karena akan membuka kembali sekolah dan perguruan tinggi.
Selain itu, Johnson juga dikritik karena meminta warga Inggris ke kehidupan normal di tengah pandemi Covid-19.
Dia meminta pekerja untuk kembali bekerja di tempat kerja masing-masing untuk membantu ekonomi pulih yang sempat terkontraksi sebesar 20 persen pada periode April-Juni.
/global/read/2020/08/30/164211170/persatuan-perguruan-tinggi-di-inggris-tolak-pembukaan-sekolah-kembali