KOMPAS.com - "Pada suatu masa, seorang gadis yang sangat istimewa muncul di sebuah desa di Dargavs. , dan dengan apa gadis itu mencapai desa tersebut.
Semua lelaki terpikat oleh keistimewaan gadis itu. Dengan mata dan hati yang 'tersihir' para lelaki meninggalkan keluarga dan pekerjaan mereka.
Mereka mulai berkelahi satu sama lain demi memperebutkan kesempatan untuk bisa menikahi sang gadis. Beberapa pria tewas dalam perselisihan berdarah dan gadis itu pun di bawa ke dewan penatua.
Tetapi, para anggota dewan pun turut terpikat oleh keistimewaan dan kemolekan gadis asing tersebut sehingga mereka berdebat dan melupakan sopan santun.
Legenda itu berakhir dengan diusirnya sang gadis oleh para wanita di desa yang hendak menghentikan kekacauan. Gadis itu diusir entah ke mana dengan tuduhan "penyihir" yang melekat kepadanya."
Baca juga: Kisah Misteri: Legenda Pilar Naga Shanghai di Yanan Gaojia
Itulah salah satu legenda dari sejarah terbentuknya Dargavs di Rusia. Tepat di luar desa terpencil di Dargavs, terdapat sebuah permakaman nekropolis bernuansa abad pertengahan.
Dengan permakaman kuno yang menyimpan sisa-sisa tulang belulang manusia berjumlah lebih dari 10.000 orang, kota Dargavs terkenal dengan julukan "Goroda Myortvhikh" atau Kota Orang Mati.
Banyak di antara tulang belulang yang terbaring itu masih berbalut pakaian dan harta benda mereka. Beberapa penduduk meyakini bahwa siapa pun yang masuk ke sana, tidak akan pernah kembali hidup-hidup.
Baca juga: Kisah Misteri: Dipindah Pakai Truk, Begini Jenis Pengusiran Hantu di Myanmar
Melansir BBC, sejarawan Lyudmila Goboeva mengatakan bahwa banyak legenda dan misteri yang meliputi permakaman nekropolis itu.
Sejak abad ke-16, hamparan tanah pertanian Dargavs, bagian utara Ossetia, Rusia yang terpencil ini telah digunakan sebagai permakaman. Asal-usulnya masih menjadi misteri.
Salah satu teori yang cukup kuat mengatakan bahwa wilayah itu telah diinvasi Mongol-Tatar pada abad ke-13.
Para penduduk lokal yang tinggal di sepanjang lembah pegunungan Kaukasus sepanjang 17 kilometer itu pun mulai membuat semacam bangunan kecil di atas tanah untuk menghemat tempat karena invasi tersebut.
Teori lainnya, kota itu diciptakan oleh tradisi Indo-Iran yang didirikan oleh seorang , orang keturunan Iran yang ahli menunggang kuda dan berperang, yang bermigrasi dan menetap di Rusia selatan dan mengubur jenazah kalangan mereka di atas tanah untuk menghormati wilayah itu.
Situs itu kini memiliki 99 bangunan makam beratap lengkung bergaya abad pertengahan yang masih sangat terpelihara dengan jendela tunggal.
Beberapa mayat di dalamnya masih sangat terawat sehingga daging dan kulit mereka masih menempel di tulang.
Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Nazi Menjalin Asmara dengan Sihir, Pseudosains dan Ilmu Gaib?