DAMASKUS, KOMPAS.com – Terdengar sejumlah ledakan di di dalam pangkalan AS di wilayah Al-Tanf, Suriah, pada Minggu (5/12/2021).
Laporan ledakan di pangkalan yang dekat perbatasan dengan Irak tersebut diwartakan oleh televisi pemerintah Suriah.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh komandan di kelompok pemberontak Maghawir al-Thawra yang menantang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga: Ledakan di Dekat Fasilitas Nuklir Natanz Iran, Terdengar Hingga 20 Kilometer
Reuters melaporkan, kelompok pemberontak tersebut didukung oleh Washington dan ratusan milisinya bekerja untuk pasukan AS di pangkalan Al-Tanf.
Kelompok pemberontak itu mengatakan, ledakan itu adalah bagian dari latihan gabungan darat dan udara dan tidak berasal dari dalam pangkalan Al-Tanf.
Sementara itu, sejumlah pejabat AS menuturkan bahwa pinggiran pangkalan tersebut memang menjadi sasaran serangan pesawat nirawak pada Oktober.
Baca juga: 144 Korban Tewas dalam Ledakan Tangki BBM di Sierra Leone
Namun, serangan pada Oktober tersebut tidak menimbulkan korban di antara pasukan AS.
Di sisi lain, kelompok milisi yang didukung Iran cukup banyak menyerang pasukan AS dengan roket dan drone di Suriah timur dan Irak.
Sementara itu, Rusia dan pemerintah Suriah berulang kali meminta Washington untuk menarik pasukannya dari pangkalan Al-Tanf.
Baca juga: Ledakan Mobil di RS Liverpool Dinyatakan Sebagai Aksi Terorisme
Pasalnya, daerah tersebut dinyatakan menjadi zona dekonflik dengan radius 55 kilometer.
Pangkalan tersebut pertama kali didirikan ketika ISIS menguasai Suriah timur yang berbatasan dengan Irak.
Ketika ISIS berhasil dikalahkan, pangkalan Al-Tanf berubah perannya menjadi bagian dari strategi AS untuk menahan pembangunan militer Iran di Suriah timur.
Baca juga: Ledakan Besar di Meksiko, 30 Bangunan Hancur, Setidaknya 1 Tewas dan 15 Terluka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.