优游国际

KYIV, KOMPAS.com - Kilatan cahaya terang muncul di langit ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Rabu (19/4/2023) yang memicu peringatan serangan udara.

Ternyata, menurut pemerintah kota, kilatan cahaya itu disebabkan satelit NASA yang masuk kembali ke atmosfer.

"Menurut informasi awal, fenomena ini akibat masuknya satelit luar angkasa NASA ke Bumi," kata kepala administrasi militer Kyiv yaitu Sergiy Popko di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Drone Rusia Serang Sekolah di Kyiv, 4 Tewas

NASA awal pekan ini mengumumkan, satelit seberat 300 kilogram yang sudah selesai masa kerjanya akan masuk kembali ke atmosfer pada Rabu (19/4/2023).

Satelit yang dimaksud adalah RHESSI (Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager) untuk mengamati semburan matahari. Satelit ini diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada 2002 dan dinonaktifkan tahun 2018.

Popko mengatakan, cahaya terang muncul di langit Kyiv sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Peringatan serangan udara diaktifkan, kata Popko, tetapi pertahanan udara tidak beroperasi.

Tak lama kemudian, Angkatan Udara Ukraina juga mengatakan bahwa kilatan itu terkait dengan jatuhnya satelit/meteorit.

Baca juga:

• Ukraina Terkini: Kyiv, Lviv, dan Dnipro Diserang Drone Peledak
• Polandia Kirim MiG-29 ke Ukraina, Jadi Negara NATO Perdana yang Pasok Jet Tempur untuk Kyiv

Spekulasi dan meme membanjiri media sosial Ukraina setelah beberapa akun mengunggah video cahaya kilat terang menerangi langit Kyiv.

"Saat media sosial dihibur oleh meme piring terbang... tolong jangan gunakan simbol resmi Angkatan Udara untuk membuat meme!" Angkatan Udara Ukraina memperingatkan, dikutip dari kantor berita AFP.

Dalam pernyataan pada Senin (17/4/2023), NASA mengatakan bahwa sebagian besar unit RHESSI akan terbakar saat memasuki atmosfer.

"Tetapi beberapa komponen diperkirakan akan tetap utuh saat masuk kembali," ungkap NASA, seraya menambahkan bahwa risiko bahayanya rendah bagi orang-orang di Bumi, kira-kira 1:2.467.

Baca juga: Sejauh Mana Kesiapan Ukraina Balas Serangan Rusia?