优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Rusia-Ukraina Akhirnya Mau Negosiasi, Digelar di Istana Bersejarah Era Usmani

优游国际.com - 16/05/2025, 18:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber ,

ISTANBUL, KOMPAS.com - Rusia dan Ukraina akhirnya memulai negosiasi perdamaian di Istanbul, Turkiye, pada Jumat (16/5/2025). Negosiasi tersebut merupakan pertemuan perdana para negosiator dari kedua negara dalam tiga tahun terakhir.

Para negosiator dari kedua belah pihak tampak bertemu secara langsung di Istana Dolmabahce di dekat Selat Bosphorus yang disediakan oleh Turkiye.

Istana Dolmabahce merupakan salah satu simbol bangunan paling megah dari Kekaisaran Turki Usmani pada abad ke-19. Istana tersebut masih berdiri kokoh meski telah berusia lebih dari 1,5 abad.

Baca juga: Negosiasi Rusia-Ukraina Belum Jelas, Trump: Tak Terjadi Apa Pun sampai Aku Bertemu Putin

Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan menyampaikan pidato di awal pertemuan, sebagaimana dilansir Reuters.

Pertemuan tersebut menjadi kemajuan diplomatik antara Rusia dan Ukraina yang belum pernah bertemu langsung sejak Maret 2022, sebulan setelah invasi Rusia.

Negosiator kedua negara tetap menggelar pembicaraan meski Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak jadi bertemu.

Media Rusia TASS melaporkan bahwa delegasi Rusia akan dipimpin oleh ajudan Kremlin Vladimir Medinsky. Dia sebelumnya memimpin perundingan pada 2022.

Baca juga: Serba-serbi Perundingan Damai Ukraina-Rusia di Turkiye

Negosiator lainnya adalah Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin, dan Igor Kostyukov selaku kepala Direktorat Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umeron ditunjuk memimpin tim tersebut dan dimandatkan bahwa gencatan senjata adalah prioritas nomor satu mereka.

Gencatan senjata

Umeron mengatakan, perdamaian hanya mungkin terjadi jika Rusia menyetujui gencatan senjata selama 30 hari, pengembalian anak-anak Ukraina yang diculik, dan pertukaran semua tawanan perang.

Di sisi lain, Rusia mengatakan ingin mengakhiri perang melalui cara diplomatik dan siap membahas gencatan senjata.

Namun, Rusia berulangkali menuding Ukraina dapat memanfaatkan gencatan senjata untuk mengistirahatkan pasukannya, memobilisasi pasukan tambahan, dan memperoleh lebih banyak senjata Barat.

Baca juga: Zelensky Desak Pertemuan Langsung dengan Putin di Turkiye, Ini Respons Rusia

Ukraina dan sekutunya menuduh Putin mengulur waktu, dan mengatakan bahwa Putin tidak serius menginginkan perdamaian.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan utusan Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina Keith Kellogg juga berada di Istanbul.

Rubio mengatakan kepada wartawan pada Kamis (15/5/2025) malam, kemungkinan terobosan besar tidak mungkin terjadi.

"Saya harap saya salah. Saya harap besok mereka telah menyetujui gencatan senjata; mereka telah setuju untuk memasuki negosiasi serius. Namun, saya hanya memberikan penilaian saya, sejujurnya," kata Rubio.

Beberapa menit sebelum dimulainya pertemuan Istanbul, media Ukraina melaporkan peringatan udara dan ledakan di Kota Dnipro.

Baca juga: Zelensky Ngotot Ingin Putin Datang Langsung ke Turkiye, Rusia Bungkam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau