KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerukan dilakukannya "investigasi besar-besaran" terhadap Bruce Springsteen dan sejumlah musisi ternama yang menunjukkan dukungan terhadap rival politiknya, Kamala Harris, dalam pemilu presiden Amerika Serikat lalu.
Seruan Trump muncul usai Bruce Springsteen menyampaikan kritik pedas terhadap pemerintahannya saat tampil dalam konser di Manchester, Inggris, pekan lalu.
Baca juga: Bruce Springsteen Acungkan Jari Tengah, Donald Trump: Kita Lihat Bagaimana Nasibnya
Dalam pidatonya, legenda rock asal New Jersey itu menyebut pemerintahan Trump sebagai “korup”, “tidak kompeten”, dan “pengkhianat”.
Melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump menuding Bruce Springsteen menerima bayaran dari Kamala Harris sebagai imbalan atas dukungan politiknya, yang menurut Trump bisa dikategorikan sebagai sumbangan kampanye ilegal.
Baca juga: Donald Trump Umumkan Tarif 100 Persen untuk Film yang Diproduksi di Luar Amerika
“BERAPA BANYAK UANG YANG DIBAYAR KAMALA HARRIS KEPADA BRUCE SPRINGSTEEN ATAS KINERJA BURUKNYA SELAMA KAMPANYE PRESIDEN?” tulis Trump dengan huruf kapital, dikutip Selasa (20/5/2025).
“BUKANKAH ITU SUMBANGAN KAMPANYE YANG BESAR DAN ILEGAL?” imbuh Trump.
Trump juga melontarkan kritik kepada sejumlah artis lain yang mendukung Kamala Harris, termasuk Bono, Beyonce, dan Oprah Winfrey.
Baca juga: Tak Ingin Terdampak Tarif Impor Trump, Ivan Gunawan Andalkan Pelanggan Lokal
Trump mempertanyakan apakah mereka juga menerima bayaran untuk tampil atau memberikan dukungan selama kampanye.
“Saya akan menyerukan penyelidikan besar-besaran atas masalah ini. Kandidat tidak diperbolehkan membayar dukungan dengan kedok pembayaran hiburan. Ini jelas merupakan praktik yang korup dan melawan hukum,” tegas Trump.
Baca juga: Sutradara Sebut Cameo Donald Trump di Home Alone 2 sebagai Kutukan yang Sulit Dihapus
Hingga saat ini, belum ada bukti yang mendukung klaim Trump bahwa Bruce Springsteen atau artis lainnya menerima bayaran ilegal dari tim kampanye Kamala Harris.
Sebelumnya, dalam konsernya di Manchester, Bruce Springsteen membuka penampilan dengan lagu “Land of Hope and Dreams” dan menyampaikan pesan politik yang kuat di hadapan para penggemarnya.
Baca juga: Film-film AS Akan Dilarang Tayang di China Buntut Tarif Impor Donald Trump
“Amerika yang saya cintai, Amerika yang telah saya tulis dan perjuangkan, kini berada di tangan pemerintahan yang korup dan tidak kompeten,” ujar Springsteen.
“Kami mengajak semua yang percaya pada demokrasi untuk bangkit bersama, menolak otoritarianisme, dan membiarkan kebebasan bergema,” imbuh Bruce Springsteen.
Baca juga: Tak Ada Rencana Deportasi Pangeran Harry, Donald Trump: Dia Sudah Punya Banyak Masalah
Sebelum membawakan lagu “House of a Thousand Guitars”, Bruce Springsteen menegaskan bahwa “kekuatan terakhir untuk melawan penyalahgunaan kekuasaan adalah rakyat, Anda dan saya.”
Bruce Springsteen selama ini dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Donald Trump dan secara terbuka mendukung Kamala Harris dalam pemilu.
Baca juga: Selena Gomez Menangis Tersedu-sedu atas Kebijakan Imigrasi Donald Trump yang Kontroversial
Bruce Springsteen bahkan pernah menyebut Trump sebagai “sakit mental” dan memulai konser pascapemilu dengan doa untuk masa depan Amerika.
Merespons serangan Presiden Trump, Federasi Musisi Amerika (AFM) menyatakan dukungan penuh terhadap Bruce Springsteen dan Taylor Swift, yang juga turut menjadi sasaran kritik di media sosial Trump.
Baca juga: Selena Gomez Menangis Tersedu-sedu atas Kebijakan Imigrasi Donald Trump yang Kontroversial
“Bruce Springsteen dan Taylor Swift bukan hanya musisi yang berbakat, mereka adalah panutan dan inspirasi bagi jutaan orang,” ujar Presiden AFM, Tino Gagliardi.
“Kami tidak akan tinggal diam saat anggota kami diserang oleh Presiden Amerika Serikat,” imbuh Tino Gagliardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.