优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Fenomena Kemarau Basah Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

优游国际.com - 19/05/2025, 17:31 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena kemarau basah tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia.

BMKG memperkirakan bahwa fenomena ini akan membuat masyarakat tetap harus menghadapi hujan meskipun telah memasuki musim kemarau.

Proyeksi BMKG, fenomena kemarau basah akan berlangsung hingga akhir musim kemarau pada Agustus 2025.

Setelah itu, Indonesia akan memasuki masa pancaroba antara September hingga November 2025 sebelum memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung dari Desember 2025 hingga Februari 2026.

Baca juga: 10 Wilayah Jawa Tengah dan DIY yang Masuk Awal Musim Kemarau Akhir Mei 2025, Mana Saja?

Apa Itu Kemarau Basah?

Kemarau basah adalah kondisi cuaca tidak biasa di mana hujan tetap terjadi dengan intensitas cukup tinggi meskipun berada dalam periode musim kemarau.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor atmosfer dan perubahan iklim yang memengaruhi pola cuaca di Indonesia.

Kemarau basah adalah fenomena tidak biasa yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim dan pola cuaca yang tidak stabil,” kata Guswanto dikutip dari 优游国际.com, Rabu (14/5/2025).

Baca juga:

Dinamika Atmosfer yang Memicu Kemarau Basah

BMKG mencatat sejumlah dinamika atmosfer yang berperan dalam memperkuat potensi kemarau basah.

Beberapa faktor yang disebut antara lain sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Indonesia, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator.

Kondisi atmosfer tersebut menyebabkan terbentuknya awan-awan hujan meskipun Indonesia secara umum sedang berada dalam masa kemarau.

Peran Perubahan Iklim dalam Fenomena Kemarau Basah

BMKG menegaskan bahwa fenomena kemarau basah tidak hanya merupakan kejadian cuaca sesaat, tetapi juga mencerminkan tren perubahan iklim global jangka panjang.

Fenomena kemarau basah di Indonesia terjadi akibat interaksi kompleks antara dinamika atmosfer musiman dan perubahan iklim jangka panjang, kata Guswanto saat dihubungi 优游国际TV, Jumat (16/5/2025).

Secara musiman, kemarau basah dipicu oleh aktifnya gelombang atmosfer tropis seperti MJO, gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator.

Ketiga fenomena ini membawa uap air dalam jumlah besar dan mendorong pembentukan awan hujan, meskipun Indonesia sedang berada dalam periode kemarau.

“MJO, misalnya, adalah gelombang atmosfer tropis yang bergerak secara periodik dan membawa kelembapan tinggi ke wilayah Indonesia, sehingga mengakibatkan hujan yang tidak biasa pada periode kemarau. Kondisi ini mengganggu pola cuaca normal, menyebabkan curah hujan meningkat secara signifikan walaupun musim kemarau sedang berlangsung," jelas Guswanto.

Selain itu, pemanasan global yang menyebabkan kenaikan suhu muka laut di wilayah tropis Indonesia turut berkontribusi pada peningkatan penguapan dan kelembapan atmosfer.

“Kondisi ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pembentukan awan dan hujan, bahkan di masa kemarau. Dampak dari pemanasan suhu muka laut ini membuat fenomena seperti MJO menjadi lebih intens dan durasinya lebih lama, sehingga frekuensi kemarau basah meningkat dari waktu ke waktu,” kata dia.

Wilayah yang Terdampak Kemarau Basah

Menurut penjelasan Guswanto, kemarau basah cenderung terjadi di wilayah-wilayah dengan pola hujan monsunal, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Di daerah-daerah ini, musim kemarau biasanya berlangsung kering dan musim hujan memiliki puncak yang jelas.

Namun pada tahun ini, hujan masih terus turun secara signifikan yang dipengaruhi oleh kelembapan udara yang tinggi serta aktivitas atmosfer global yang tidak stabil.

Dampak Kemarau Basah terhadap Berbagai Sektor

Guswanto mengingatkan bahwa kemarau basah bisa menimbulkan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan, mulai dari pertanian, lingkungan, hingga aktivitas harian masyarakat.

Bagi petani, fenomena kemarau basah akan menimbulkan ketidakpastian cuaca yang dapat mengganggu pola tanam.

Sementara di sektor lingkungan, curah hujan tinggi pada musim kemarau dapat memicu banjir lokal maupun tanah longsor, terutama di wilayah yang rentan dan tidak siap menghadapi anomali cuaca ini.

BMKG mencatat kemarau basah telah beberapa kali terjadi dalam dekade terakhir, yaitu pada tahun 2010, 2013, 2016, 2020, 2023, dan kini kembali terjadi di 2025.

Data tersebut menunjukkan tren bahwa fenomena ini makin sering terjadi dan berlangsung dalam durasi lebih panjang.

"Oleh karena itu, kemarau basah tidak hanya merupakan fenomena musiman biasa, melainkan juga dipengaruhi oleh tren perubahan iklim jangka panjang yang membuat pola cuaca menjadi lebih tidak menentu dan berdampak luas terhadap berbagai sektor, khususnya pertanian dan ketahanan pangan nasional," ujar Guswanto.

Imbauan BMKG kepada Masyarakat

Menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu akibat kemarau basah, BMKG menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan siap menghadapi potensi cuaca ekstrem:

  1. Gunakan pelindung diri dari paparan sinar Matahari, seperti topi dan tabir surya.
  2. Jaga kecukupan cairan tubuh, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
  3. Waspada terhadap hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang.
  4. Hindari area terbuka saat terjadi petir dan jauhi bangunan atau pohon yang rentan roboh.
  5. Siaga terhadap potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
  6. Pantau informasi cuaca terbaru melalui situs resmi www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.
  7. Tetap tenang dan pahami langkah evakuasi jika terjadi kondisi darurat akibat cuaca ekstrem.

Sumber:
 
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fenomena Kemarau Basah Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena Kemarau Basah Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

Jawa Barat
Wabah Penyakit di Zaman Kolonial, Awal Lahirnya STOVIA dan Boedi Oetomo

Wabah Penyakit di Zaman Kolonial, Awal Lahirnya STOVIA dan Boedi Oetomo

Sulawesi Selatan
29 Mei 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya聽

29 Mei 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya聽

Sulawesi Selatan
Sejarah STOVIA, Sekolah Dokter Pribumi yang Melahirkan Boedi Oetomo

Sejarah STOVIA, Sekolah Dokter Pribumi yang Melahirkan Boedi Oetomo

Jawa Timur
UGM Tak Akan Terlibat Isu Ijazah Jokowi, Ini Alasannya

UGM Tak Akan Terlibat Isu Ijazah Jokowi, Ini Alasannya

Jawa Tengah
Tokoh Pahlawan di Balik Hari Kebangkitan Nasional, dari Dr. Wahidin hingga HOS Tjokroaminoto

Tokoh Pahlawan di Balik Hari Kebangkitan Nasional, dari Dr. Wahidin hingga HOS Tjokroaminoto

Jawa Timur
Libur Panjang 29 Mei hingga 1 Juni 2025, Ini Rincian Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Libur Panjang 29 Mei hingga 1 Juni 2025, Ini Rincian Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Jawa Timur
6 Juni 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya

6 Juni 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya

Sulawesi Selatan
Daftar 32 Pemain Timnas Garuda dan Jadwal Laga Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Daftar 32 Pemain Timnas Garuda dan Jadwal Laga Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sumatera Utara
Dua Kurikulum Disiapkan untuk Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Tak Hanya Akademis, tapi Juga Karakter

Dua Kurikulum Disiapkan untuk Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Tak Hanya Akademis, tapi Juga Karakter

Jawa Timur
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 23.000, Tembus Rp 1,89 Juta Per Gram

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 23.000, Tembus Rp 1,89 Juta Per Gram

Jawa Timur
Video Joget Erotis Viral, Satpol PP Bali Panggil Penarinya untuk Klarifikasi

Video Joget Erotis Viral, Satpol PP Bali Panggil Penarinya untuk Klarifikasi

Jawa Timur
Demo Ojol Aksi 205: Ribuan Driver Tuntut Keadilan di Depan Istana

Demo Ojol Aksi 205: Ribuan Driver Tuntut Keadilan di Depan Istana

Jawa Timur
Cara Sertifikasi Tanah Wakaf untuk Pemakaman, Ini Prosedur Resminya

Cara Sertifikasi Tanah Wakaf untuk Pemakaman, Ini Prosedur Resminya

Jawa Timur
Aplikasi Taksi Online InDrive dan Maxim Dilarang Beroperasi di Malaysia Mulai 24 Juli

Aplikasi Taksi Online InDrive dan Maxim Dilarang Beroperasi di Malaysia Mulai 24 Juli

Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau