KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan dua kurikulum utama untuk mendukung proses pembelajaran di Sekolah Rakyat.
Dua kurikulum tersebut mencakup kurikulum formal dan kurikulum pendidikan karakter.
"Ada dua kurikulum, yakni kurikulum formal dan kurikulum pendidikan karakter," kata Gus Ipul usai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (19/5/2025).
Menurut Gus Ipul, keberadaan dua kurikulum tersebut sangat penting agar peserta didik tidak hanya matang secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat.
Baca juga:
Apalagi, kata dia, Sekolah Rakyat akan menggunakan sistem boarding school atau sekolah berasrama.
"Apalagi Sekolah Rakyat ini kan boarding school," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Mensos juga menyampaikan bahwa dalam pengembangan modul dan sistem pembelajaran, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk sekolah swasta.
Salah satunya adalah Al-Hikmah International Islamic Boarding School yang telah memiliki aplikasi pembelajaran digital.
"Seperti di Al-Hikmah juga punya aplikasi, insya Allah akan memudahkan kami mengelaborasikan kurikulum yang sudah dibuat oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," ucap Gus Ipul.
Kolaborasi ini diharapkan bisa memperkaya metode belajar dan meningkatkan efektivitas proses pendidikan di Sekolah Rakyat.
Baca juga:
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 53 bangunan Sekolah Rakyat yang tengah direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proses renovasi tersebut, menurutnya, berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah untuk yang 53 lokasi tidak ada kendala. Dukungan pemerintah daerah sangat kuat," ujar Gus Ipul.
Renovasi tersebut ditargetkan selesai pada Juni 2025, sehingga Sekolah Rakyat bisa mulai menggelar proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2025/2026.
Baca juga:
Tak hanya 53 lokasi yang sedang dikerjakan, Gus Ipul menyatakan bahwa pemerintah menargetkan hingga 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Saat ini, proses survei lokasi tambahan terus dilakukan oleh Kementerian PUPR.
"Mudah-mudahan ke depan ada 50 lagi titik atau 40 titik sehingga nanti ada 100 titik," katanya.
Menurut dia, pengusulan lokasi Sekolah Rakyat dilakukan oleh pihak terkait dan disampaikan ke Kementerian PUPR. Setelah itu, kementerian akan melakukan survei kelayakan dan menyusun rencana renovasi jika lokasi dinyatakan layak.
"Insya Allah ini ada lagi yang sedang dilakukan survei. Kira-kira bisa 100 titik (Sekolah Rakyat)," ucapnya optimistis.
SUMBER:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.