KOMPAS.com – Kasus pencurian bawang putih yang melibatkan dua perempuan dari dua kota berbeda, Pasuruan dan Boyolali, menarik perhatian publik.
Di Boyolali, seorang nenek berusia 67 tahun asal Polanharjo, Klaten, babak belur dianiaya dua petugas keamanan setelah ketahuan diduga mencuri 5 kilogram bawang putih di Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak.
Sementara itu, di Pasuruan, seorang ibu dimaafkan dan dibiarkan saja oleh pemilik kios setelah ketahuan mencuri sekarung bawah putih.
Baca juga:
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengungkapkan, nenek asal Klaten itu terpaksa menucri bawang di Pasar Mangu, Boyolali, pada Rabu (7/5/2025).
Sehari-hari, nenek itu berjualan sayur dan gorengan keliling. Ia tinggal bersama anaknya yang bekerja sebagai montir bengkel.
Namun, penghasilan mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup. Mereka bahkan terlilit utang.
"Si ibu sudah cukup tua, dan didorong kebutuhan hidup, kondisi ekonominya pas-pasan. Dan ibu ini punya utang di mana-mana sehingga ibu ini melakukan pencurian bawang tersebut," kata AKBP Rosyid Hartanto, dikutip dari Tribunews, Kamis (8/5/2025).
Saat diduga akan mencuri bawang, nenek itu ketahuan oleh pemilik kios. Ia kemudian dikejar dan diamankan oleh petugas keamanan pasar.
Namun, saat berada di pos keamanan, nenek itu justru dianiaya oleh dua petugas berinisial ZA dan KA.
Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka-luka cukup serius.
Kapolres Boyolali menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap masalah sosial yang bisa memicu tindakan kriminal karena himpitan ekonomi.
Ia juga menyesalkan tindakan main hakim sendiri yang terjadi di Boyolali, menyatakan bahwa kasus tersebut harus diserahkan pada aparat berwenang.
"Serahkan kepada aparat yang berwenang, nanti akan kita tindaklanjuti. Karena ini merupakan contoh buruk jika masyarakat main hakim sendiri," ujarnya.
Sementara itu, di Pasuruan, seorang ibu terekam kamera CCTV saat mencuri satu karung bawang putih di Pasar Baru Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Pelaku terlihat dengan santai membuka toko dan mengambil satu karung bawang putih seberat 17 kilogram.
Namun, berbeda dengan kasus di Boyolali, pemilik kios di Pasuruan memilih untuk memaafkan pelaku.
Agus Setiawan, anak pemilik kios, mengungkapkan bahwa meskipun kerugian mencapai sekitar Rp 650.000, ia tidak melapor ke kepolisian.
"Biarin saja, kasihan. Semoga pasar aman dan kejadian tidak terulang," ujar Agus, Kamis (8/5/2025).
Baca juga: Terlilit Utang, Nenek di Boyolali Curi 5 Kg Bawang, Berakhir Babak Belur Dipukuli Petugas Keamanan
Agus menjelaskan bahwa kejadian tersebut baru diketahui setelah mereka memeriksa rekaman CCTV, karena sebelumnya ia merasa stok bawang putih berkurang.
Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat mondar-mandir sebelum berhasil membuka rolling door toko dan membawa kabur barang dagangannya.
Meskipun toko mengalami kerugian, Agus memilih untuk tidak melanjutkan kasus ini ke polisi, hanya mengadukan kejadian itu ke petugas pasar.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul dan di TribunSolo.com dengan judul .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.