Namun, mungkin masih ada saja di antara ibu hamil ataupun keluarganya yang meragukan vaksinasi Covid-19 ini.
Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19, ada baiknya mengetahui beberapa fakta terkait vaksin Covid-19 untuk ibu hamil. Di antaranya sebagai berikut.
1. Efikasi vaksin
Seluruh vaksin Covid-19 yang beredar saat ini, baik yang versifat inactivated, mRNA, virus vector seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Johnson & Johsnson, aman dan dapat digunakan oleh ibu hamil.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bhakti Wara, dr Idries Tirtahusada SpOG mengatakan, efektivitas vaksin, baik terhadap ibu hamil maupun yang tidak hamil, tentu tergantung dengan jenis vaksin yang diberikan.
"Sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, efektivitas vaksin semuanya rata-rata berada di atas 65 persen," jelas Idries.
2. Antibodi vaksin bertahan 6 bulan
Sebagai informasi, pemberian jarak interval vaksin ibu hamil dan masayrakat pada umumnya tidak ada perbedaan.
Dosis pertama dan kedua dilakukan sesuai dengan interval atau jarak pemberian masing-masing vaksin yaknsi sekitar 14 atau 28 hari, bahkan lebih.
"Misalkan, (vaksin) Sinovac kita berikan dalam jangka waktu 28 hari, sedangkan AstraZeneca diberikan dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan," ujarnya.
Selanjutnya setelah dosis vaksin kedua diberikan, berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan, antibodi pasca vaksinasi Covid-19 akan bertahan selama kurang lebih 6 bulan.
Setelah itu, tubuh akan tetap memiliki memori kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Untuk mendeteksi antibodi pasca vaksinasi Covid-19, ibu hamil dan masyarakat umum dapat melakukan pemeriksaan IgG kuantitatif anti SARS-CoV-2 di laboratium kesehatan terdekat," jelas Idries dalam keterangan tertulis yang diterima 优游国际.com, Minggu (8/8/2021).
3. Tidak ada dampak buruk vaksinasi
Vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil sudah dilakukan uji observasi sebelumnya pada 35.000 ibu hamil di berbagai negara.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Sukabumi, dr Michelle Angelina M.Biomed SpOG menjelaskan, dari hasil uji observasi tersebut tidak ditemukan dampak buruk vaksinasi bagi ibu hamil tersebut.
"Vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat melindungi kelompok ibu hamil dari infeksi Covid-19. Meskipun tidak dapat mencegah, jika ibu hamil terkena Covid-19 diharapkan gejala yang dialami akan lebih ringan. Risiko perburukan juga akan semakin rendah pasca vaksinasi Covid-19," jelas Michelle.
4. Bisa untuk semua ibu hamil, kecuali...
Seluruh ibu hamil dapat diberikan vaksinasi Covid-19, namun vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok ayang lebih rentan yaitu berusia di atas 35 tahun yang disertai komorbid.
Di antara penyakit komorbid yang cukup rentan adalah hipertensi, penyakit jantung, penyakit autoimun, penyakit ginjal, atau diabetes melitus terkontrol, yang kemudian termasuk juga mereka dengan obesitas dan berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
Pemberian vaksinasi Covid-19 dianjurkan diberikan pada usia kehamilan 12-33 minggu, atau dapat dilakukan setelah trimester kedua dengan pertimbangan bahwa trimester pertama merupakan periode pembentukan organ-organ bayi.
"Bagi pasien dengan risiko sedang dapat dilakukan vaksinasi Covid-19 setelah konseling bersama dokter kandungan," ujar Idries.
Adapun, kondisi ibu hamil yang tidak boleh melakukan vaksinasi Covid-19, yaitu ibu hamil dengan riwayat alergi terhadap komponen vaksin.
Tidak hanya itu, ibu hamil yang saat ini sedang mengalami serangan penyakit sistemik yang parah.
Sehingga, pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum dilakukan vaksinasi.
5. Yang harus dilakukan sebelum suntik vaksin
Sebelum melakukan vaksinasi, ibu hamil harus dalam keadaan yang prima, atau tidak dalam keadaan sakit.
Serta, upayakan pula ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi, dan minum vitamin kehamilan yang sudah diberikan oleh dokter.
6. Efek samping vaksin Covid-19
Michelle menjelaskan, setelah mendapatkan suntikkan vaksinasi, maka ibu hamil harus memperhatikan efek samping yang mungkin dirasakan.
Adapun, berikut beberapa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil pasca vaksinasi Covid-19.
- Nyeri pada daerah suntikan
- Pegal-pegal pada otot
- Kemerahan di wilayah suntikan
- Demam yang bersifat ringan
"Efek samping yang terjadi pasca vaksinasi biasanya bersifat ringan hingga sedang, tergantung jenis vaksin yang digunakan," kata Michelle.
Ia menambahkan, beberapa jenis vaksin dapat berpotensi menyebabkan reaksi alergi, sehingga penggunaannya dilakukan dengan hati-hati.
"Tapi angka kejadiannya (alergi setelah vaksinasi) jarang terjadi," ujarnya.
Jika usai vaksinasi Covid-19, ibu hamil merasakan keluhan atau KIPI yang cukup berat, maka perlu segera melaporkan diri ke petugas atau dokter penanggung jawabnya.
/sains/read/2021/08/10/190300523/6-hal-yang-harus-diketahui-soal-vaksinasi-covid-19-untuk-ibu-hamil