优游国际

KOMPAS.com - Kelelahan atau fatigue adalah gejala yang paling sering ditemukan pada pasien yang telah sembuh dari Covid-19, dan mengalami long covid atau post-Covid syndrome.

Post-Covid syndrome atau long Covid adalah kumpulan gejala, tanda, dan parameter klinis yang masih dirasakan lebih dari 2 minggu sesudah terkena Covid-19.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indak, Pondok Indah, dr Hikmat Pramukti Sp.PD mengatakan, dari beberapa hasil studi menunjukkan bahwa 58 persen pasien dengan post-Covid syndrome mengalami kelelahan atau fatigue ini.

Baca juga: Long Covid, Indra Penciuman Jutaan Penyintas Tak Kunjung Pulih

"Beberapa studi menyatakan keluhan ini masih dirasakan penyintas Covid-19, bahkan setelah 100 hari sejak terkena Covid-19," kata Hikmat dalam keterangan tertulis yang diterima 优游国际.com, Jumat (26/11/2021).

Pada pasien yang sempat mengalami kondisi gangguan paru berat saat terkena Covid-19, seperti acute respiratory distress syndrome (ARDS), dua pertiga dari mereka merasakan keluhan fatigue yang signifikan setelah setahun terkena Covid-19. 

Keluhan yang dirasakan sangat mirip dengan sindroma chronic fatigue atau kelelahan kronis, yakni terdiri dari kelelahan yang menjadikan tubuh tidak berdaya, nyeri, mengalami disabillitas neurokognitif, gangguan tidur, gejala disfungsi otonom, serta perburukan kondisi fisik dan kognitif.

Lalu, bagaimana cara mengatasi kelelahan atau fatigue akibat post-Covid syndrom atau long covid ini?

Tidak semua orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan mengalami kondisi fatigue atau kelelahan setelah sembuh, tetapi jika Anda mengalaminya bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya.

Hikmat pun memberikan beberapa saran atau cara mengatasi kelelahan atau fatigue post-Covid syndrome ini.

"Hal pertama yang dapat dilakukan oleh para penyintas Covid-19 adalah mencari tahu sumber atau organ mana yang mendasari keluhan ini," kata dia. 

Anda perlu menyadari dan tahu pada bagian mana sumber keluhan kelelahan ini terjadi.

Entah apakah akibat gangguan kondisi di jantung, gangguan kondisi paru, gabungan gangguan kondisi keduanya, atau merupakan penurunan kapasitas fungsional tubuh karena infeksi Covid-19 yang berat. 

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan mendalam mengenai keluhan yang dirasakan, maka penanganan terhadap kondisi organ yang mendasari dapat dilakukan, sehingga tatalaksananya tepat sasaran.

Baca juga: Pengobatan Long Covid Belum Ditemukan Meski Gejala Sudah Dikenali