优游国际

Baca berita tanpa iklan.

4 Gunung Berapi di Indonesia dengan Status Siaga 3 Saat Ini, Termasuk Semeru

优游国际.com - 19/12/2021, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan keterangan resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyebutkan, saat ini ada 4 gunung api yang berstatus level Siaga III.

Keempat gunung berstatus Siaga III tersebut adalah Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Gunung Merapi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Tingkat aktivitas level III (Siaga) ini didasarkan pada hasil pengamatan visual dan instrumental peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Baca juga: Kenapa Gunung Berapi Meletus?

Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran pada Minggu (19/12/2021) pagi Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran pada Minggu (19/12/2021) pagi

1. Gunung Semeru

Gunung Api Semeru terlatak di Kabupaten Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108 LU, Longtitude 112.92 BT dan memiliki ketinggian 3676 Mdpl.

Disampaikan Yuda Prinardita Pura, A.Md dari Badan Geologi ESDM, hasil pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II.

"Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat," jelasnya, Minggu (19/12/2021).

Suhu udara di sekitar Gunung Semeru hari ini diketahui sekitar 23-33 derajat Celcius.

Untuk pengamatan kegempaan, ternyata hari ini sudah terjadi 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-22 mm dan lama gempa 42-125 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 13 detik.

Oleh sebab itu, masyarakat, pengunjung, relawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Berikutnya juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Serta, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Ini 3 Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

Foto : Gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, masih terus mengeluarkan erupsi, Senin (13/12/2021).Dokumen Pos Pengamatan gunung Ile Lewotolok Foto : Gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, masih terus mengeluarkan erupsi, Senin (13/12/2021).

2. Gunung Ili Lewotolok

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272 Lu, Longtitude 123.505 BT dan memiliki ketingian 1423 Mdpl.

Fadlan Djamil, A.Md dari Badan Geologi ESDM menyampaikan bahwa hari ini, Minggu (19/12/2021), gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut)-1.

"Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-600 dari puncak," kata Fadlan.

Cuaca di sekitar gunung tersebut terlihat cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 26.6-29.8 derajat Celcius dengan kelembapan 71.4-77.6 persen.

Fadlan juga menjelaskan, hasil pengamatan kegempaan Gunung Api Ili Lewotolok hari cukup banyak terjadi.

Pertama, 7 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 24.1-40.1 mm, dan lama gempa 30-46.9 detik. Kedua, 29 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7.7-21.4 mm, dan lama gempa 26.5-44.9 detik.

1 kali harmonik dengan amplitudo 8.8 mm, dan lama gempa 84.9 detik. 5 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 6.2-10 mm, dan lama gempa 64.1-133 detik.

Selanjutnya, 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 5.6-7.2 mm, dan lama gempa 10.4-14.5 detik.

Serta, 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5.7-8.9 mm, S-P 17.8-25 detik dan lama gempa 61-143 detik. 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.

Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Masyarakat Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar, terutama disaat musim hujan," ujarnya.

Baca juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Ini Penjelasan dan Rekomendasi PVMBG

Lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Nawang Jagad, Sleman, Yogyakarta DOK. Instagram.com/nawangjagad Lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Nawang Jagad, Sleman, Yogyakarta DOK. Instagram.com/nawangjagad

3. Gunung Merapi

Gunung Api Merapi terletak di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 Mdpl.

Heru Suparwaka dari Badan Geologi KESDM mengatakan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. 

"Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak," jelas Heru. 

Cuaca di sekitar Gunung Merapi tampak berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat, dengan suhu udara sekitar 23-30 derajat Celcius dan kelembapan 79-80 persen, bertekanan udara 568-718 mmHg.

Hasil pengamatan kegempaan PVMBG menunjukkan, 35 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm dan lama gempa 36-160 detik.

1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 15 detik dan 4 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2-20 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan lama gempa 5-8 detik.

Serta, 3 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 27-60 mm, dan lama gempa 10-14 detik

Dengan kondisi ini, Heru mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, dan masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," jelasnya.

Selain itu, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi," tambahnya.

Baca juga: Ada Tren Kenaikan Suhu Udara di Sekitar Merapi, Rencana Mitigasi Harus Disiapkan

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik dengan tinggi kolom 2.500 meter pada Senin (10/5/2021).
Laporan erupsi menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). 
ANTARA/HO-PVMBG Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik dengan tinggi kolom 2.500 meter pada Senin (10/5/2021). Laporan erupsi menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

4. Gunung Sinabung

Gunung Api Sinabung terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan posisi geografis di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl

Arif Cahyo Purnomo, A.Md dari Badan Geologi KESDM mengatakan, gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. 

"Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin sedang hingga kencang ke arah tenggara dan selatan," jelasnya.

Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan yang dilakukan, tercatat 3 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-10 mm, S-P 12 detik dan lama gempa 45-128 detik.

Dengan begitu, masyarakat dan pengunjung, serta wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata dia.

Upayakan untuk mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," tambahnya.

Baca juga: 7 Fakta Erupsi Gunung Sinabung Hari Ini, 13 Kali Semburan Awan Panas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau