Di Jawa Barat ada sekitar 332.400 anak belum dapat imunisasi. Laporan hasil BIAN pada hari kedua di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat menunjukkan, cakupan imunisasi campak rubella sebanyak 103.266 anak atau 3,1 persen, imunisasi OPV 13.095 anak, imunisasi IPV 1.655 anak, dan DPT atau Pentabio sebanyak 17.255 anak.
Berkaitan dengan itu, Ridwan Kamil menyampaikan, pemerintah Jawa Barat berkomitmen untuk mengejar target 90 persen cakupan imunisasi campak rubella, dan 80 persen cakupan imunisasi kejar.
“Cakupan ini akan kami terus tingkatkan. SDM Indonesia harus sehat, penyakit yang potensi menyerang anak-anak kita harus mencegahnya dengan imunisasi,” ujarnya.
Baca juga: Imunisasi Dasar Lengkap Anak Tertinggal, Bagaimana Imunisasi Lanjutannya?
Lebih lanjut, Menkes Budi memastikan bahwa Kemenkes menambah tiga varian baru vaksin dalam program imunisasi dasar anak.
Ketiganya adalah vaksin HPV untuk pencegahan kanker serviks bagi para ibu, PCV untuk pneumonia pada balita, dan Rotavirus untuk pencegahan diare pada Balita.
“Penambahan tiga varian vaksin ini merupakan salah satu program baru transformasi kesehatan pilar pertama terkait layanan kesehatan primer,” jelasnya.
Bulan imunisasi anak nasional merupakan momen penting untuk bersama-sama mengejar ketertinggalan imunisasi pada anak-anak. Upaya ini tidak hanya akan melindungi anak-anak yang menjadi sasaran BIAN, namun juga seluruh masyarakat.
“Tugas menteri kesehatan adalah menjaga masyarakat tetap sehat, strateginya adalah kuratif dan preventif. Vaksinasi adalah tindakan preventif,” kata Menkes Budi.
Sebelumnya, dia juga telah mencanangkan enam pilar transformasi di bidang kesehatan, antara lain:
Baca juga: Alasan di Balik 3 Vaksin Tambahan dalam Program Imunisasi Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.