KOMPAS.com - Tidur malam adalah cara tubuh mengistirahatkan diri, yang normalnya dilakukan selama 8 jam. Namun, beberapa pesohor dunia seperti Elon Musk hingga Barack Obama mengaku tidur dengan waktu yang relatif pendek.
Kondisi yang dialami Musk dan Obama ini dikenal sebagai sindrom tidur pendek atau short sleeper syndrome. Apa itu sindrom tidur pendek?
Tidur malam bagi manusia, memainkan peran penting dalam kesehatan. Sebab, aktivitas ini memungkinkan orang untuk berpikir jernih, berfungsi secara efektif, dan memberikan kesempatan pada otak untuk 'mencuci' dirinya sendiri.
Umumnya, seperti dilansir dari Live Science, Kamis (19/1/2023), menurut National Sleep Foundation, orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam.
Sindrom tidur pendek yang dialami mantan presiden AS Barack Obama, misalnya, ia mengaku setiap malam hanya tidur sedikitnya lima jam selama masa kepresidenannya.
Baca juga: Apa Itu Jet Lag yang Sering Dialami Setelah Bepergian ke Luar Negeri?
Namun, apakah sindrom tidur pendek ini benar-benar ada?
Spesialis tidur dan ahli saraf perilaku di Maynooth University di Irlandia, Andrew Coogan mengatakan bahwa sindrom tidur pendek adalah kondisi nyata.
"Short sleeper syndrome dialami oleh orang-orang yang biasanya memiliki durasi tidur pendek di malam hari tetapi tidak mengalami efek buruk dari rasa kantuk yang berlebihan, gangguan kognitif, atau suasana hati yang lebih rendah di siang hari," katanya.
Lebih lanjut Coogan menjelaskan, tidur singkat bagi mereka yang mengalami sindrom tersebut, sudah cukup secara fisiologi pribadi mereka sendiri.
Dengan kata lain, orang yang tidur singkat atau mengalami sindrom tidur pendek ini tetap merasa cerah dan terjaga, bahkan dengan tidur yang lebih sedikit dari yang disarankan.
Baca juga: Apa Itu Kecubung yang Disebut Bisa Sebabkan Halusinasi bila Dikonsumsi?