KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan bagaimana Piramida tertua di Mesir, Piramida Berundak Djoser dibangun.
Peneliti dalam studi tersebut memaparkan piramida kemungkinan bangun dengan menggunakan peralatan berteknologi tinggi.
Baca juga: Sungai yang Hilang Jelaskan Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Peneliti menemukan bahwa Piramida Djoser, yang berfungsi sebagai semacam proto-piramida bagi piramida-piramida berikutnya dibuat dengan menggunakan lift hidrolik canggih selama pembangunan.
Lift tersebut digunakan untuk mengangkat batu-batu besar yang diperlukan untuk membangun piramida.
Seperti dikutip dari Science Focus, piramida dibangun sebagai tempat peristirahatan terakhir Djoser, firaun pertama atau kedua dari Dinasti ketiga Mesir selama periode Kerajaan Lama sekitar 4700 tahun yang lalu.
Terletak di sebelah selatan Kairo modern dan 17 kilometer di sebelah selatan Piramida Agung Giza, piramida Djoser menjulang dalam enam lapisan berundak dari Dataran Tinggi Saqqara hingga mencapai ketinggian 62 meter yang mengagumkan atau setinggi gedung 14 lantai.
Metode konstruksinya sendiri masih diselimuti misteri, hingga akhirnya peneliti menemukan adanya kemungkinan penggunaan sistem pengangkat hidrolik.
Jika terbukti, sistem ini akan menjadi solusi rekayasa yang canggih pada masanya, yang berpotensi menjelaskan bagaimana orang Mesir kuno berhasil membangun struktur besar seperti itu dengan teknologi yang tersedia bagi mereka.
Lantas bagaimana cara kerja sistem hidrolik itu?
Baca juga: Berapa Jumlah Piramida Mesir Kuno?
Peneliti menemukan semacam bendungan penahan yang dirancang untuk menampung air dan sedimen dari daerah sekitarnya.
Bendungan itu dikenal sebagai 'Gisr el-Mudir' dan bisa jadi merupakan bangunan batu monumental tertua di dunia.
Hipotesis sebelumnya mengenai tujuannya berkisar dari kandang ternak hingga benteng hingga arena perayaan untuk firaun.
Tapi peneliti menemukan pula serangkaian kompartemen yang digali ke dalam tanah di luar piramida, berfungsi sebagai fasilitas pengolahan air. Panjangnya tidak kurang dari 400 meter dan kedalamannya 27 meter.
Saat air melewati setiap kompartemen, sedimen akan mengendap, menyediakan air yang lebih bersih untuk digunakan dalam proses konstruksi.
Jika digabungkan, Gisr el-Mudir dan parit itu akan membentuk sistem canggih yang mampu mengendalikan kualitas dan aliran air.