KOMPAS.com - Kita semua tahu bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula tidak baik untuk kesehatan. Gula berlebih dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan seperti obesitas, penyakit hati berlemak, diabetes tipe 2, penyakit jantung, bahkan kanker.
Tapi tahukah kamu bahwa mengurangi gula tidak hanya membantu menghindari bahaya tersebut, tetapi juga memberikan manfaat luar biasa dalam waktu singkat?
Menurut Amy Goodson, seorang ahli gizi dan dietisien terdaftar, mengurangi gula bisa memberikan manfaat seperti "perbaikan suasana hati, kesehatan kulit, kebersihan gigi, fungsi kognitif yang lebih baik, dan bahkan peningkatan performa atletik."
Baca juga:
Tidak semua gula itu buruk. Ada perbedaan besar antara gula alami dan gula tambahan.
Gula alami ditemukan dalam makanan seperti buah, susu, dan roti. Gula ini tidak hanya memberikan energi tetapi juga mengandung vitamin, mineral, dan serat yang membantu tubuh menyerap gula dengan lebih baik. Misalnya, mangga mengandung lebih dari 20 gram gula alami, tetapi juga kaya akan serat, vitamin C, zat besi, dan magnesium.
Sebaliknya, gula tambahan adalah gula yang ditambahkan selama pemrosesan makanan, seperti sirup dan pemanis buatan. Gula ini sering ditemukan dalam makanan olahan yang tinggi kalori tetapi minim nutrisi. Katherine Zeratsky, seorang ahli diet dari Mayo Clinic, menyebut gula tambahan sebagai "kalori kosong" karena tidak memberikan manfaat gizi.
Baca juga:
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti Crohn’s dan multiple sclerosis, serta meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Sebuah studi tahun 2023 dari BMC Medicine menemukan bahwa hanya dengan meningkatkan konsumsi gula tambahan sebesar 5%, risiko penyakit jantung naik 6%, dan risiko stroke naik 10%.
Elaine Hon, ahli diet dari Stanford Health Care, menjelaskan bahwa gula yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan sebagai lemak. Ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, resistensi insulin, dan akhirnya berujung pada diabetes serta obesitas. Selain itu, kelebihan gula juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang bisa berujung pada penyakit hati berlemak.
Tak hanya itu, gula tambahan juga memberi makan bakteri jahat di usus, yang bisa menyebabkan peradangan kronis dan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. "Gula bisa berdampak besar pada kesehatan mental," kata Uma Naidoo, seorang psikiater nutrisi.
Baca juga: Meski Sedikit, Konsumsi Gula Tambahan Bisa Picu Diabetes hingga Kanker
Ilustrasi makan manis berlebihan. Banyak makan makanan manis bisa menyebabkan hiperglikemia pada orang tanpa diabetes. Tanda-tanda hiperglikemia nondiabetes yang meliputi rasa haus meningkat dan tubuh tidak bertenaga.
Mengurangi konsumsi gula tidak hanya mengurangi risiko penyakit, tetapi juga membawa banyak manfaat:
Gula berlebih dalam darah dapat merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan kulit cepat keriput dan kehilangan elastisitas. "Mengurangi gula bisa membuat kulit lebih sehat dan tampak lebih muda," kata Jen Messer, seorang ahli gizi.
Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur dengan merangsang otak secara berlebihan. Selain itu, gula bisa menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang membuatmu terbangun di tengah malam dalam keadaan haus atau lapar.
Gula dapat mengganggu keseimbangan kimia di otak, yang berkontribusi pada stres dan depresi. Menguranginya bisa membantu menstabilkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.
Gula bisa menyebabkan lonjakan energi sesaat, tetapi diikuti dengan kelelahan yang membuat tubuh terasa lemas. Dengan mengurangi gula, kadar gula darah menjadi lebih stabil, sehingga tubuh lebih bertenaga dan fokus lebih baik.
Baca juga:
Meskipun manfaat jangka panjang lebih besar, mengurangi gula bahkan dalam waktu singkat sudah bisa memberikan efek positif.