优游国际

KOMPAS.com - Sebuah survei ambisius yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble memberikan pandangan pertama yang menyeluruh tentang semua galaksi katai yang mengorbit Galaksi Andromeda.

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa selama miliaran tahun, Andromeda dan galaksi-galaksi kecil di sekitarnya mengalami interaksi yang jauh lebih kacau dibandingkan dengan evolusi yang lebih stabil dari galaksi-galaksi yang mengitari Bima Sakti.

Penemuan yang diterbitkan dalam jurnal The Astrophysical Journal ini menantang asumsi bahwa kita dapat mengekstrapolasi informasi tentang galaksi lain berdasarkan pemahaman kita tentang Bima Sakti. 

Daniel Weisz, seorang profesor astronomi dari University of California, Berkeley, yang juga merupakan salah satu penulis studi ini, mengatakan, "Selalu ada kekhawatiran tentang apakah apa yang kita pelajari di Bima Sakti juga berlaku untuk galaksi lain. Penelitian kami menunjukkan bahwa galaksi bermassa rendah di ekosistem lain memiliki jalur evolusi yang berbeda dibandingkan dengan galaksi satelit Bima Sakti."

Andromeda, yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bima Sakti, merupakan galaksi besar terdekat dengan kita dan diperkirakan akan bertabrakan serta bergabung dengan Bima Sakti dalam waktu sekitar 5 miliar tahun.

Dengan mata telanjang, Andromeda tampak seperti objek berbentuk gelendong yang samar-samar. Namun, yang tidak terlihat tanpa teleskop kuat adalah sekitar tiga lusin galaksi kecil yang mengelilinginya seperti sekumpulan lebah mengitari sarangnya.

Baca juga: Mengungkap Keajaiban Andromeda: Potret Menakjubkan dari Hubble

Peta 3D Andromeda yang Mengungkap Rahasia Baru

Dimulai sejak akhir 2019, Hubble menghabiskan dua tahun untuk mengumpulkan gambar serta mengukur lokasi dan pergerakan dari sekitar 36 galaksi yang berputar hingga sejauh 1,63 juta tahun cahaya dari Andromeda. Data ini memungkinkan Weisz dan timnya untuk membuat peta tiga dimensi pertama dari ekosistem galaksi tetangga kita. Dengan peta ini, para peneliti menelusuri proses yang mendorong evolusi galaksi-galaksi katai ini selama hampir 14 miliar tahun.

Dari hasil penelitian, Weisz mengungkapkan, "Segala sesuatu yang tersebar di sistem Andromeda tampak sangat asimetris dan tidak beraturan. Tampaknya sesuatu yang signifikan terjadi belum lama ini." 

Para ilmuwan menduga bahwa peristiwa tersebut adalah tabrakan antara Andromeda dengan galaksi besar beberapa miliar tahun lalu. Salah satu kandidat utama yang diduga sebagai sisa dari tabrakan tersebut adalah Messier 32 (M32), galaksi satelit Andromeda yang paling terang. Para astronom menduga bahwa M32 mungkin adalah inti yang tersisa dari galaksi yang bertabrakan dengan Andromeda di masa lalu.

Baca juga: Galaksi Andromeda dan Bimasakti Disebut Mulai Bertabrakan, Apa Dampaknya?

NASA, ESA, A. Savino (UC Berkeley), J. DePasquale (STScI), A. Fujii DSS2 Survei Hubble terhadap Andromeda difokuskan pada 36 galaksi kerdil (dilingkari kuning) yang berbagi lingkungan Andromeda. Tanpa diduga, semua galaksi tampak tersusun pada bidang datar, mengorbit dalam arah yang sama.

Fenomena yang Tidak Sesuai dengan Simulasi Komputer

Selain itu, analisis terhadap pengamatan Hubble juga menemukan populasi unik galaksi di sekitar Andromeda yang belum pernah diamati di sekitar Bima Sakti. Galaksi-galaksi ini mulai membentuk bintang sejak dini dan terus melakukannya dengan laju yang sangat rendah untuk waktu yang jauh lebih lama daripada yang diharapkan.

Dengan tarikan gravitasi Andromeda yang begitu kuat, galaksi-galaksi ini seharusnya telah kehilangan gas pembentuk bintang mereka sejak lama, sebagaimana yang terjadi di sekitar Bima Sakti.

Namun, realitas berbicara lain. "Ini tidak muncul dalam simulasi komputer," kata Alessandro Savino, penulis utama studi ini dan astrofisikawan dari University of California, Berkeley. "Sejauh ini, tidak ada yang tahu harus menyikapinya seperti apa."

Survei ini juga mengungkap bahwa setengah dari galaksi katai Andromeda mengorbit dalam pola yang unik: mereka berada di satu bidang datar dan bergerak dalam arah yang sama. Formasi semacam ini tidak ditemukan di sekitar galaksi lain, termasuk Bima Sakti. "Ini aneh," kata Weisz. "Kami benar-benar terkejut menemukan satelit-satelit ini dalam konfigurasi tersebut dan masih belum sepenuhnya memahami penyebabnya."

Meskipun galaksi-galaksi dalam Great Plane of Andromeda tidak menunjukkan karakteristik tertentu seperti pola pembentukan bintang, para ilmuwan menduga bahwa pola orbit ini mungkin hanya kebetulan dan bukan merupakan struktur fisik yang benar-benar unik.

Baca juga: Di Mana Lokasi Galaksi Andromeda?

Andromeda dan Misteri yang Masih Belum Terpecahkan

Penemuan ini menunjukkan bahwa Andromeda memiliki sejarah yang jauh lebih kompleks dan kacau dibandingkan Bima Sakti. "Ada banyak keragaman yang perlu dijelaskan dalam sistem satelit Andromeda," kata Weisz. "Cara galaksi-galaksi ini terbentuk dan berkembang sangat penting dalam memahami sejarah Andromeda."

Studi ini membuka banyak pertanyaan baru bagi astronomi. Bagaimana Andromeda bisa memiliki populasi galaksi unik yang tidak sesuai dengan teori yang ada? Apakah tabrakan besar di masa lalu yang membentuk konfigurasi ini? Dan yang lebih penting, apakah kita bisa menerapkan pemahaman tentang Bima Sakti ke galaksi lain, atau kita harus mulai melihat setiap galaksi sebagai sistem yang benar-benar unik?

Baca juga: Terkuak, Misteri Bentuk Gugusan Bintang Aneh di Pusat Galaksi Andromeda