KOMPAS.com - Sejak zaman dahulu, manusia telah tergoda oleh angan-angan tentang pil ajaib, ramuan mujarab, dan metode instan untuk memperlambat penuaan, meningkatkan vitalitas, atau bahkan memperpanjang umur. Namun di antara semua klaim bombastis tersebut, ada satu kebenaran sederhana yang terbukti secara medis dan tetap bertahan: manfaat berjalan kaki.
Sejak abad ke-4 SM, Hippocrates – yang dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran – pernah berkata, “Berjalan adalah obat terbaik bagi manusia.” Dan kini, sains modern mulai membuktikan kebijaksanaan kuno itu.
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Jalan Kaki Setiap Hari
Penelitian terkini oleh Thomas E. Yates, Profesor di University of Leicester, menunjukkan bahwa berjalan lebih dari 8.000 langkah per hari dapat mengurangi risiko kematian dini hingga 50% dibandingkan dengan mereka yang hanya berjalan kurang dari 5.000 langkah – ambang batas dari gaya hidup sedentari. Namun menariknya, manfaat dari berjalan cenderung mencapai titik jenuh setelah melewati 8.000 langkah.
Fakta ini menantang keyakinan lama tentang “ajaibnya” angka 10.000 langkah per hari. Ternyata, angka tersebut bukan berasal dari riset ilmiah, melainkan kampanye pemasaran Jepang pada tahun 1960-an untuk pedometer pertama yang disebut manpo-kei, atau secara harfiah berarti "meteran 10.000 langkah".
Baca juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Bikin Lebih Sehat, Studi Jelaskan
Belakangan, para peneliti juga mengajukan pertanyaan penting: apakah semua langkah sama nilainya? Ternyata tidak. Berjalan cepat – lebih dari 100 langkah per menit atau sekitar 5–6 km/jam – membawa manfaat tambahan.
Contohnya, mengubah jalan santai 14 menit menjadi berjalan cepat selama 7 menit setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 14%. Penelitian besar terhadap lebih dari 450.000 orang dewasa di Inggris menemukan bahwa mereka yang berjalan cepat seumur hidupnya memiliki usia biologis hingga 16 tahun lebih muda dibandingkan yang berjalan lambat.
Dan kabar baiknya, tidak pernah ada kata terlambat. Sebuah simulasi memperkirakan bahwa pria atau wanita berusia 60 tahun yang tadinya tidak aktif dapat menambah satu tahun harapan hidup hanya dengan menambahkan 10 menit jalan cepat setiap hari.
Lebih menarik lagi, kecepatan berjalan ternyata dapat menjadi prediktor kesehatan yang lebih kuat dibandingkan tekanan darah, kolesterol, pola makan, atau bahkan tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan. Dalam dunia kedokteran, mungkin pertanyaan paling bermakna yang bisa ditanyakan dokter kepada pasiennya adalah: “Seberapa cepat Anda berjalan dibandingkan orang lain?”
Baca juga: Tak Hanya Jalan Kaki 10.000 Langkah, Jalan Cepat Juga Punya Manfaat bagi Kesehatan
Namun demikian, berjalan cepat tidak selalu lebih unggul dalam semua hal. Dalam hal risiko kanker, misalnya, penelitian menunjukkan bahwa meskipun total jumlah langkah berkontribusi pada penurunan risiko 13 jenis kanker, tidak ditemukan manfaat tambahan dari kecepatan langkah.
Selain itu, berdiri atau berjalan santai sejenak di sela duduk lama juga terbukti membawa dampak besar terhadap metabolisme tubuh.
Berjalan juga punya “halo manfaat” – ia tidak hanya menyehatkan fisik, tapi juga otak. Aktivitas ini terbukti mampu menggandakan produksi ide kreatif. Bagian otak yang mengatur memori dan imajinasi juga diaktifkan selama tubuh bergerak. Tak heran banyak orang yang merasa lebih mudah berpikir jernih sambil berjalan, terutama jika dilakukan di alam terbuka.
Pendekatan ini bahkan telah digunakan dalam terapi – dikenal sebagai “resep alam” – untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik lewat aktivitas berjalan di alam bagi kelompok pasien tertentu.
Baca juga: Studi: Jalan Kaki Turunkan Risiko 13 Jenis Kanker, Berapa Langkah?
Di tengah meningkatnya kasus penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung, gaya hidup tidak aktif menjadi penyebab utama. Diperkirakan, 3,9 juta kematian dini bisa dicegah setiap tahun jika kita mengurangi ketidakaktifan fisik.
Sayangnya, sistem kesehatan saat ini lebih fokus pada pengobatan daripada pencegahan. Dibutuhkan biaya sekitar 1 miliar dollar AS untuk meluncurkan satu jenis obat baru – dan itu pun masih menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. Bayangkan jika sebagian kecil dari biaya itu dialihkan untuk program promosi jalan kaki secara massal?
Dalam pencarian manusia akan “eliksir kehidupan” dan umur panjang, ternyata jawabannya mungkin bukan di laboratorium, melainkan di jalan setapak yang kita injak setiap hari. Maka, tak ada salahnya jika mulai sekarang kita menatap ke bawah – dan mulai melangkah lebih cepat.
Baca juga: Berapa Berat Badan yang Turun jika Rutin Jalan Kaki Setiap Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.