优游国际

KOMPAS.com - Kebiasaan membawa ponsel ke toilet sudah menjadi hal lumrah di era digital. Banyak orang memanfaatkan waktu di kamar kecil untuk membaca berita, bermain media sosial, bahkan membalas email. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama meningkatkan risiko terkena ambeien?

Studi Terbaru: Risiko Naik 46 Persen

Dalam konferensi (DDW) yang digelar di San Diego, AS, pada 5 Mei 2025, dipresentasikan sebuah survei menarik yang menyoroti hubungan antara penggunaan ponsel di toilet dan risiko ambeien. Survei ini melibatkan 125 peserta yang tengah menjalani kolonoskopi. Hasilnya mencengangkan: mereka yang menggunakan ponsel saat di toilet memiliki risiko 46 persen lebih tinggi terkena ambeien dibanding yang tidak.

“Lebih dari 40 persen peserta memiliki ambeien, dan 93 persen di antaranya mengaku menggunakan ponsel di toilet setidaknya sekali seminggu,” ungkap Dr. Trisha Satya Pasricha dari Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston.

Aktivitas yang dilakukan pun beragam: sekitar 50 persen membaca berita, 44 persen mengakses media sosial, dan 30 persen lainnya mengirim email atau pesan singkat.

Baca juga:

Ponsel = Waktu Duduk Lebih Lama

Salah satu alasan mengapa ponsel berkontribusi terhadap risiko ini adalah karena perangkat tersebut membuat seseorang duduk lebih lama di toilet. Beberapa responden mengaku menghabiskan lebih dari 6 menit tiap kali buang air besar karena terpaku pada layar ponsel. Padahal, duduk terlalu lama di toilet dapat memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah di area rektum dan anus, yang menjadi penyebab utama ambeien.

Para ahli pun menyarankan untuk membatasi waktu di toilet. Ada yang menyarankan maksimal 10 menit, namun beberapa studi bahkan menyarankan hanya 3 menit saja untuk menghindari tekanan berlebih pada area tersebut.

Baca juga:

Ambeien: Kondisi yang Sering Diabaikan

Ambeien atau hemoroid adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah di sekitar rektum bawah. Sebenarnya, setiap orang memiliki bantalan jaringan ini sebagai bagian dari mekanisme tubuh saat buang air besar. Namun ketika jaringan ini membengkak, berdarah, atau terasa sakit, barulah disebut sebagai ambeien.

Menurut data di Amerika Serikat, hampir 4 juta kunjungan dokter dan ruang gawat darurat tiap tahunnya disebabkan oleh ambeien. Sayangnya, kondisi ini masih kurang dipahami dan belum banyak diteliti secara mendalam. Bahkan, survei nasional tentang ambeien terakhir dilakukan pada tahun 1989 – lebih dari tiga dekade yang lalu.

Baca juga: Ambeien Sering Berdarah, Bagaimana Cara Menanganinya?

Dampak Kebiasaan Modern

Membaca di toilet bukanlah kebiasaan baru. Di masa kolonial, orang bahkan menggunakan koran sebagai tisu toilet. Namun, kehadiran ponsel memperburuk keadaan karena kemampuannya menarik perhatian jauh lebih kuat daripada media cetak.

“Scrolling di toilet dapat mengganggu kebersihan toilet kita sendiri,” ujar tim peneliti dalam makalah terbaru mereka tahun 2024. Mereka bahkan menyarankan agar kamar mandi menjadi zona bebas ponsel.

Baca juga:

Prioritaskan Buang Air Besar, Bukan Scroll

Meskipun penelitian ini masih bersifat korelatif dan belum bisa menyimpulkan sebab-akibat secara pasti, temuan ini patut diperhatikan. Hingga ada penelitian lanjutan yang lebih besar, satu hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah: batasi waktu di toilet dan hindari penggunaan ponsel selama di sana.

Karena sejatinya, saat berada di toilet, fokus utama kita seharusnya adalah menyelesaikan urusan buang air – bukan membaca notifikasi dari media sosial.

Baca juga: Suka Bawa Ponsel saat Buang Air Besar, Awas Risiko Wasir