优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Jangan Beli dan Lakukan Tes Antigen Covid-19 Sendiri, Ini Bahayanya

优游国际.com - 14/03/2021, 19:50 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial TikTok yang merekam seseorang tengah mencoba menggunakan alat tes swab antigen yang dibelinya secara daring.

Video yang diunggah pada 18 Februari 2021 ini menyertakan narasi cara penggunaan alat tes dengan air liur dan menyebut harga yang ia beli di toko online, yaitu sebesar Rp 75.000 sampai Rp 85.000.

Hingga Minggu (14/3/2021) pukul 15.00 WIB, video ini telah ditonton sebanyak 788,7 ribu kali dan mendapatkan 17.000 like.

Coba swab antigen air liur.. harganya aku cantumin di akhir video ya..

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKln) Prof. DR. Dr. Aryati, MS, Sp.PK (K) mengingatkan, penjualan alat tes Covid-19 secara bebas tidak diperbolehkan.

"Yang dijual-jual online itu tidak boleh, karena apa? Sebetulnya pemerintah itu sudah mengeluarkan ," kata Aryati saat dihubungi 优游国际.com, Minggu (14/3/2021).

Keputusan Menteri Kesehatan tersebut mengatur dengan rinci bagaimana ketentuan dan prosedur tes rapid berbasis antigen.

Baca juga: Video Viral Tes Swab Antigen Sendiri, Perhatikan Pesan Ahli Ini

Ketentuan alat tes

Rapid Diagnostic Test Antigen atau disebut juga RDT-Ag adalah tes yang memperhatikan akses terhadap nucleic acid amplification test (NAAT).

Kriteria akses dan kecepatan pemeriksaan NAAT harus berdasarkan ketentuan laboratorium.

Ada tiga kriteria yaitu A, B dan C. Ketiganya dibedakan berdasarkan durasi pengiriman, waktu tunggu, dan kriteria akses terhadap NAAT.

"Itu ada aturannya menggunakan antigen. Jadi sampai serinci itu. Di sisi lain pemerintah sudah menata begitu, di sisi lain si (penjualan) online kayak melecehkan pemerintah yang sudah berusaha," ujar Aryati.

Dalam Kepmenkes telah diatur produk atau alat yang digunakan untuk tes rapid antigen, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Memenuhi rekomendasi Emergency Used Listing (EUL) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
  • Memenuhi rekomendasi Emergency Used Authorization(EUA) US-FDA
  • Memenuhi rekomendasi European Medicine Agency (EMA)
  • Produk RDT-Ag lain dengan sensitivitas lebih dari sama dengan 80 persen dan spesifisitas lebih dari sama dengan 97 yang dievaluasi pada fase akut, berdasarkan hasil evaluasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbang) Kemenkes dan lembaga independen yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Setiap produk harus dievaluasi setiap 3 bulan oleh Litbang Kemenkes dan lembaga independen yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Alat kesehatan yang telah mendapat izin edar, semuanya tercatat dalam .

Akan tetapi, masyarakat tidak bisa sembarangan membeli alat kesehatan. Untuk alat kesehatan seperti alat tes rapid antigen, tidak boleh dibeli dan dipakai secara mandiri.

Tidak pakai APD

Aryati menjelaskan, salah satu syarat pengambilan sampel saat tes adalah penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakistan Serang Balik India Lewat Operasi Bunyan Ul Marsoos, Apa Artinya?

Pakistan Serang Balik India Lewat Operasi Bunyan Ul Marsoos, Apa Artinya?

Tren
Tubuh Merasa Lelah Sepanjang Hari? Ini 8 Kondisi Ini Mungkin Penyebabnya

Tubuh Merasa Lelah Sepanjang Hari? Ini 8 Kondisi Ini Mungkin Penyebabnya

Tren
Suhu Indonesia Capai 37,2 Derajat Celsius Saat Kemarau 2025, Ini Penjelasan BMKG

Suhu Indonesia Capai 37,2 Derajat Celsius Saat Kemarau 2025, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Tanda-tanda Seseorang Alami Gagal Jantung, Apa Saja?

Tanda-tanda Seseorang Alami Gagal Jantung, Apa Saja?

Tren
Reaksi Keluarga atas Terpilihnya Robert Prevost sebagai Paus Pertama dari AS: Bangga Sekaligus Sedih

Reaksi Keluarga atas Terpilihnya Robert Prevost sebagai Paus Pertama dari AS: Bangga Sekaligus Sedih

Tren
Jarang Diketahui, Ini 10 Tanda Tubuh Kebanyakan Gula

Jarang Diketahui, Ini 10 Tanda Tubuh Kebanyakan Gula

Tren
Daya Beli Menurun, Bisnis Jenis Apa yang Dapat Bertahan? ini Penjelasan Pakar

Daya Beli Menurun, Bisnis Jenis Apa yang Dapat Bertahan? ini Penjelasan Pakar

Tren
Sampah Antariksa Kosmos 482 Berpotensi Jatuh di Indonesia Siang Ini, di Mana Lokasinya?

Sampah Antariksa Kosmos 482 Berpotensi Jatuh di Indonesia Siang Ini, di Mana Lokasinya?

Tren
Sejarah Minuman Fanta, Tercipta dari Kebijakan Nazi Jerman

Sejarah Minuman Fanta, Tercipta dari Kebijakan Nazi Jerman

Tren
Pakistan Balas Serangan India dengan Operasi Militer yang Targetkan Penyimpanan Rudal

Pakistan Balas Serangan India dengan Operasi Militer yang Targetkan Penyimpanan Rudal

Tren
5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

Tren
7 Gereja Tertua di Indonesia yang Masih Berfungsi, Ada di Daerah Mana Saja?

7 Gereja Tertua di Indonesia yang Masih Berfungsi, Ada di Daerah Mana Saja?

Tren
Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Pendaki Temukan Harta Karun Senilai Rp 5,6 Miliar di Ceko yang Diduga Berasal dari PD II

Pendaki Temukan Harta Karun Senilai Rp 5,6 Miliar di Ceko yang Diduga Berasal dari PD II

Tren
Cara Melindungi Kulit dari Sinar UV Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Cara Melindungi Kulit dari Sinar UV Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau