KOMPAS.com - India mencatat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam atau black fungus yang mematikan selama dua bulan terakhir.
Melansir , Kementerian Kesehatan India telah melaporkan 45.374 infeksi mucormycosis. Laporan tersebut disampaikan pada Selasa (20/7/2021).
Dua negara bagian yang terkena dampak terburuk yaitu Maharashtra dan Gujarat, dengan 1.785 orang telah meninggal akibat mucormycosis.
"Biasanya, kematian pada mucormycosis terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terkena penyakit. Sistem kami saat ini tidak bagus untuk menangkap data itu," kata
Dr Raghuraj Hegde, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Bangalore.
Baca juga: Kasus Infeksi Jamur Hitam di India Meningkat, Obat Sulit Didapat
Sebelumnya, infeksi ini sangat jarang, tetapi kasusnya membengkak selama pandemi. Biasanya, infeksi jamur hitam menyerang pasien setelah 12-18 hari sembuh dari Covid-19.
Adapun lebih dari 4.200 orang meninggal dunia karena jamur ini, yang dapat memengaruhi hidung, mata, dan terkadang otak.
Disebutkan bahwa jamur memiliki hubungan dengan steroid yang digunakan untuk mengobati infeksi corona.
Steroid mengurangi peradangan di paru-paru, tetapi membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi saat sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan Covid-19.
Namun, jenis ini juga mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah, baik pada penderita diabetes maupun pasien non-diabetes Covid-19.
Diperkirakan, penurunan kekebalan ini dapat memicu kasus mucormycosis pada penderita diabetes atau individu dengan gangguan kekebalan yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/Aids.
Suntikan antijamur menjadi satu-satunya obat yang efektif melawan penyakit ini.
Baca juga: Setelah Jamur Hitam dan Putih, Muncul Jamur Aspergillosis di India, Apa Itu?
Melansir , sebelum pandemi melanda, India menangani rata-rata 20 kasus per tahun, dengan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat terganggu yang berisiko, termasuk kelompok yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV atau penerima transplantasi organ.
Pemerintah India menyatakan jamur ini sebagai epidemi pada Mei 2021, saat kasus-kasus melonjak.
Data pemerintah menunjukkan jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni 2021, setelah itu menurun secara substansial.
Meski demikian, dilaporkan telah terjadi peningkatan kasus di kalangan anak-anak di negara bagian Rajasthan di utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.