KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mempunyai kapal Landing Dock, KRI Surabaya-591.
Dilansir dari laman , kapal Landing Dock merupakan kapal pendukung atau support dalam pelaksanaan operasi militer.
Dalam strategi peperangan laut modern, kapal Landing Dock memiliki nilai strategis karena mampu menghadirkan efek kejut terhadap musuh melalui kapabilitasnya untuk menerjunkan pasukan pendarat tempur secara cepat dan masif di pantai garis depan musuh.
Penguasaan teknologi Landing Dock didapat melalui transfer teknologi dari perusahaan galangan kapal Korea Selatan, Daesun Shipbuilding & Engineering.
Baca juga: Spesifikasi KRI I Gusti Ngurah Rai-332, Kapal Perang Canggih TNI AL, Intip Persenjataannya!
Bermula dari kontrak Pemerintah Indonesia untuk pembelian empat unit Landing Dock Kelas Makassar dengan syarat transfer teknologi pada 2004, dua kapal pertama dibangun di Korea Selatan, sementara kapal ketiga KRI Banjarmasin (592) dan keempat KRI Banda Aceh (593) dibangun di Indonesia.
PT PAL Indonesia ditunjuk oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek kapal ketiga dan keempat dengan asistensi dari Daesun Shipbuilding & Engineering.
Kapal Landing Dock pertama adalah KRI Makassar (590) diluncurkan pada Desember 2006 dan beroperasi pada April 2007.
Kapal kedua, yakni KRI Surabaya (591) diluncurkan Maret 2007 dan beroperasi Agustus 2007.
Kemudian, kapal ketiga dan keempat, berurutan adalah KRI Banjarmasin (592) yang diluncurkan Agustus 2008 dan beroperasi November 2009, dan KRI Banda Aceh (593) diluncurkan pada Maret 2010 dan beroperasi Maret 2011.
Baca juga: Spesifikasi dan Cerita KRI Pasopati-410, Kapal Selam TNI AL yang Kini Jadi Monumen di Surabaya
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Surabaya-591?