KOMPAS.com - Asam lambung adalah sutu kondisi di mana kandungan asam lambung naik hingga ke kerongkongan.
Ketika mengalami asam lambung, Anda mungkin akan merasakan mulas atau sensasi terbakar di perut atau dada.
Penyebab asam lambung berbeda-beda untuk setiap orangnya, bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya makanan, obat-obatan, hingga gaya hidup seperti merokok.
Terlepas dari kondisi asam lambung yang sudah umum di masyarakat, ada sejumlah mitos yang kerap disalahpahami terkait penyakit yang satu ini.
Baca juga: 12 Ciri Asam Lambung Naik, Cegukan, Mual, hingga Batuk Kering
Berikut ini adalah sejumlah mitos dan kesalahpahaman terkait penyakit asam lambung:
Dilansir dari , anggapan bahwa penyakit asam lambung dan mulas (maag) adalah penyakit yang sama merupakan kesalahan yang umum.
Meskipun kondisi mulas dan asam lambung kadang-kadang muncul bersamaan, namun keduanya berbeda dan dapat terjadi secara terpisah satu sama lain.
Dalam banyak kasus, mulas bisa menjadi gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami asam lambung.
Asam lambung terjadi ketika kandungan asam dalam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini bisa disertai dengan mulas, atau terjadi dengan sendirinya tanpa gejala tambahan.
Baca juga: 5 Tips Tidur bagi Penderita Asam Lambung
Ada banyak cara dan pengobatan yang bisa mengatasi kondisi asam lambung, mulai dari melakukan gaya hidup sehat, menghindari makanan pemicu, obat-obatan, hingga operasi.
Banyak yang percaya bahwa obat, seperti PPI, dapat "menyembuhkan" asam asam lambung. Sayangnya, mengonsumsi obat hanya mengobati gejalanya, bukan penyebabnya.
Misalnya, ketika Anda mengalami asam lambung lebih dari 2 kali setiap minggu, bisa jadi itu adalah refluks gastroesofageal disease atau GERD.
Sehingga, Anda memerlukan operasi untuk dapat mengobati penyebabnya kondisi asam lambung.
Baca juga: Penyebab Asam Lambung Naik Saat Hamil