KOMPAS.com - Infeksi virus Zika adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan terutama oleh nyamuk Aedes (Aedes aegypti dan Aedes albopictus).
Tidak ada pengobatan khusus untuk virus Zika dan saat ini belum ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati Zika.
Cara paling ampuh untuk mencegahnya adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Terutama saat Anda berada di daerah dengan riwayat virus Zika.
Baca juga: WHO Sebut Virus Zika Berpotensi Menjadi Pandemi, Penyakit Apa Itu?
Banyak orang yang terinfeksi virus Zika tidak akan menunjukkan gejala atau hanya akan menunjukkan gejala ringan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bagi penderita yang mengalami gejala, tanda biasanya mulai muncul 3 sampai 14 hari setelah infeksi dan biasanya berlangsung selama 2–7 hari.
Beberapa gejala umum infeksi virus Zika antara lain:
Baca juga: Virus Oropouche Picu Kematian Warga Brasil, Ini Penyebab, Gejala, dan Potensinya di Indonesia
Gejala-gejala ini umum terjadi pada penyakit arbovirus dan non-arbovirus lainnya, sehingga diagnosis infeksi virus Zika memerlukan konfirmasi atau pemeriksaan medis.
Zika menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit virus lain yang menyebar melalui gigitan nyamuk, seperti demam berdarah dan chikungunya.
Virus Zika dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, dan yang paling umum adalah risiko pada janin dalam kandungan.
Dikutip dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), virus Zika dapat membahayakan perkembangan bayi jika penderitanya tertular saat hamil.
Virus ini dapat menyebabkan masalah pada otak bayi dan menyebabkan kepala bayi menjadi sangat kecil (mikrosefali).
Sejumlah kelainan bawaan lainnya pada bayi yang mungkin terjadi termasuk kontraktur anggota tubuh, tonus otot tinggi, kelainan mata, dan kehilangan pendengaran.
Baca juga: Ratusan Warga Israel Terinfeksi Virus West Nile, Apa Itu?
Ciri-ciri klinis atau masalah kesehatan tersebut secara kolektif disebut sebagai sindrom Zika bawaan.
WHO menyebut, diperkirakan 5 hingga 15 persen bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus Zika selama kehamilan memiliki bukti komplikasi terkait Zika.