ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Tradisi Rabu Wekasan: Mengenal Sejarah, Tujuan, dan Amalannya

ÓÅÓιú¼Ê.com - 04/09/2024, 16:00 WIB
Chella Defa Anjelina,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Rebo Wekasan atau Rabu terakhir merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian umat Islam di Indonesia.

Tradisi Rebo Wekasan biasanya dirayakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar kalender Islam. Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu Wage, 4 September 2024. 

"Tahun 2024 ini tradisi itu akan berlangsung pada 4 Septemer 2024, karena hari Kamis, 5 September 2024 sudah bertepatan dengan 1 Maulud (Rabiul Awal)," ungkap pemerhati budaya dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto, dikutip dari ÓÅÓιú¼Ê.com (28/8/2024).

Pada Rebo Wekasan, biasanya masyarakat melakukan sejumlah tradisi yang bertujuan untuk meminta kebaikan kepada Yang Maha Kuasa.

Baca juga: Apa Itu Rebo Wekasan: Asal-usul dan Tradisinya di Berbagai Daerah


Asal usul Rebo Wekasan

Terdapat sejumlah versi berbeda yang menceritakan soal asal usul tradisi Rebo Wekasan. Versi pertama menyebut bahwa Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo.

Mengutip ÓÅÓιú¼Ê.com (14/9/2023), kala itu, banyak ulama yang mengatakan bahwa bulan Safar, Allah akan menurunkan lebih dari 500 macam penyakit. 

Oleh karena itu, para ulama melakukan tirakatan dengan banyak berdoa dan beribadah untuk meminta kepada Allah agar dijauhkan dari penyakit yang akan datang.

Sementara versi kedua mengatakan, Rebo Wekasan mulanya berasal dari Keraton Mataram dan telah dirayakan sejak 1600 tahun silam ketika wabah penyakit menyerang warga setempat.

Versi ketiga, Rebo Wekasan disebut sudah ada sejak tahun 1784 dan diperkenalkan oleh seorang kiai bernama Mbah Faqih Usman atau Kiai Welit.

Menurut masyarakat Wonokromo, Yogyakarta, Kiai Welit memiliki kelebihan ilmu agama dan ketabiban atau kesembuhan. Namanya sangat populer hingga Sri Sultan Hamengkubuwono I pun mengenal Kiai Welit.

Sepeninggal sang Kiai, masyarakat pun meyakini bahwa dengan mandi di Kali Opak dan Kali Gajahwong saat Rebo Wekasan bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Baca juga: Mengenal Tradisi Bubur Asyura yang Muncul Setiap 10 Muharam di Beberapa Daerah Indonesia

Tujuan Rebo Wekasan 

Umumnya, tujuan masyarakat merayaan tradisi Rebo Wekasan adalah untuk menolak terjadinya bencana dan sebagai bentuk rasa syukur. 

Pada dasarnya, selama hidup di dunia manusia pasti akan bertemu dengan musibah. Adapun musibah yang diturunkan oleh Allah baiknya dijadikan pengingat, kesimbangan, dan tamparan agar bisa kembali ke jalan yang benar dan memperbaiki diri.

Oleh sebab itu, aktivitas yang biasa dilakukan saat Rebo Wekasan, seperti berdoa, salat sunnah, bersedekah, dan tahlilan atau zikir bersama.

Namun, biasanya setiap daerah memiliki caranya sendiri untuk merayakan tradisi Rebo Wekasan. Di Aceh, misalnya, tradisi ini dilakukan dengan cara berdoa bersama di tepi pantai yang dipimpin oleh seorang Teungku.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Tren
BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Tren
Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Tren
Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Tren
BMKG Ungkap Wilayah Paling Panas di Indonesia Saat Kemarau 2025, Suhu Tembus 37 Derajat Celsius

BMKG Ungkap Wilayah Paling Panas di Indonesia Saat Kemarau 2025, Suhu Tembus 37 Derajat Celsius

Tren
5 Makanan Pahit yang Bisa Meredakan dan Mencegah Penyakit, Apa Saja?

5 Makanan Pahit yang Bisa Meredakan dan Mencegah Penyakit, Apa Saja?

Tren
Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Tren
6 Tuntutan Hari Buruh 2025 dalam Aksi di Jakarta, Mana yang Mendesak?

6 Tuntutan Hari Buruh 2025 dalam Aksi di Jakarta, Mana yang Mendesak?

Tren
45 Poster dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025

45 Poster dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025

Tren
Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Resmi dari OJK per 1 Mei 2025, Cek Sekarang

Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Resmi dari OJK per 1 Mei 2025, Cek Sekarang

Tren
Singapura Tarik 4 Produk Pangan Ini karena Kandung Zat Berbahaya yang Bisa Picu Stroke

Singapura Tarik 4 Produk Pangan Ini karena Kandung Zat Berbahaya yang Bisa Picu Stroke

Tren
Prabowo Diklaim Jadi Presiden Kedua Indonesia yang Hadiri Peringatan Hari Buruh Setelah Bung Karno

Prabowo Diklaim Jadi Presiden Kedua Indonesia yang Hadiri Peringatan Hari Buruh Setelah Bung Karno

Tren
Mengapa 60 Persen Penduduk Indonesia Dikategorikan Miskin oleh Bank Dunia?

Mengapa 60 Persen Penduduk Indonesia Dikategorikan Miskin oleh Bank Dunia?

Tren
Spanyol Sempat Alami Mati Listrik Massal, Apa Penyebab dan Cara Pemerintah Mengatasinya?

Spanyol Sempat Alami Mati Listrik Massal, Apa Penyebab dan Cara Pemerintah Mengatasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau