KOMPAS.com - Penuaan adalah proses alami yang mempengaruhi setiap aspek tubuh, termasuk otak.
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mengalami perubahan dalam kemampuan kognitif mereka, seperti berkurangnya daya ingat atau kemampuan berpikir yang lebih lambat.
Hal ini sering memunculkan pertanyaan: kenapa semakin tua kita, semakin kita menjadi pelupa atau pikun?
Baca juga: Makan Ikan Bantu Kurangi Risiko Pikun dan Alzheimer
Dalam sebuah studi yang terbit di jurnal The Canadian Journal of Psychiatry tahun 2008, para peneliti menemukan bukti bahwa secara alami, otak kita mulai mengalami penurunan volume dan fungsi seiring bertambahnya usia.
Salah satu penyebab utama dari penurunan memori akibat penuaan adalah perubahan dalam berbagai sistem memori yang dikontrol oleh bagian otak yang berbeda.
Contohnya, working memory dan episodic memory adalah dua sistem yang paling terpengaruh oleh penuaan.
Episodic memory berfungsi untuk mengingat detail spesifik dari kejadian masa lalu (seperti kapan dan di mana sesuatu terjadi), cenderung menurun paling tajam seiring bertambahnya usia.
Sedangkan, memori semantik yang mengelola pengetahuan umum atau fakta (seperti arti kata) tetap relatif stabil selama penuaan, kecuali untuk informasi yang lebih spesifik seperti nama orang.
Lebih lanjut, proses penuaan menyebabkan penurunan kemampuan otak dalam memproses informasi secara cepat dan efisien.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Pikun di Usia Muda
Misalnya, orang yang lebih tua mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mengingat informasi baru atau mengambil keputusan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Frontiers in Aging Neuroscience tahun 2015 menunjukkan bahwa kecepatan pemrosesan yang menurun ini dapat memengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan ingatan jangka pendek atau multitasking para lansia.
Dikutip dari Stanford Medicine, penuaan menyebabkan otak kehilangan neuron secara bertahap.
Bukan hanya jumlah neuron, penuaan juga membuat myelin atau selubung yang melindungi sel saraf menjadi lebih tipis. Hal ini memperlambat komunikasi antar-neuron.
Kondisi ini menyebabkan otak memerlukan waktu lebih lama untuk memproses informasi, yang pada akhirnya memengaruhi daya ingat.
Sharon Sha, seorang ahli neurologi, menambahkan bahwa penurunan ini terjadi secara bertahap mulai dari usia 30-an.