ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan pada 28-29 Oktober 2024

ÓÅÓιú¼Ê.com - 28/10/2024, 06:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia pada Senin (28/10/2024) hingga Sekasa (29/10/2024).

BMKG mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa sistem tekanan rendah yang masih aktif di Belahan Bumi Utara.

Salah satu fenomena yang paling berpengaruh adalah Siklon Tropis Trami di Laut Filipina.

Siklon tersebut terpantau bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan angin maksimal 50 knot.

“Siklon tropis ini memberikan pengaruh kepada peningkatan kecepatan angin, terutama di Kalimantan bagian timur dan utara, Sulawesi bagian utara, serta Maluku Utara dengan kecepatan hingga lebih dari 25 knot (46 km/jam),” tulis BMKG dalam keterangan resmi yang diterima ÓÅÓιú¼Ê.com, Minggu (27/10/2024).

Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Trami, Ini 2 Dampaknya bagi Indonesia

Sistem tekanan rendah lain yang berpotensi menguat secara signifikan menjadi siklon tropis adalah bibit siklon 98W yang terpantau di Samudra Pasifik bagian utara Papua.

Hingga Minggu (28/10/2024), dampak dari bibit siklon 98W masih belum dirasakan secara langsung.

Meskipun demikian, daerah Papua bagian utara dan Maluku Utara perlu mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi dan belokan angin akibat dari penguatan bibit siklon.

Berbeda dari kondisi di Indonesia bagian utara, peningkatan kecepatan angin di bagian selatan Indonesia disebabkan oleh awan Cumulonimbus pada skala lokal akibat proses konvektif.

Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan awan konvektif pada sore hingga malam hari yang umumnya menjadi ciri khas masa peralihan musi.

Akibatnya, beberapa lokasi cenderung mengalami hujan yang tidak merata dengan durasi singkat.

Ketidakstabilan atmosfer selama periode ini turut meningkatkan peluang terjadi hujan signifikan, terutama di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Warganet Sebut Jogja “Mendidih” Saat Cuaca Panas, Ini Penjelasan BMKG

Wilayah berpotensi hujan lebat 28-29 Oktober 2024

Dikutip dari laman BMKG, berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan:

Senin, 28 Oktober 2024

Hujan lebat:

  • Sumatera Selatan
  • Kalimantan Utara.

Hujan intensitas sedang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua.

Hujan intensitas ringan:

  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • DKI Jakarta
  • DIY
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua Barat.

Baca juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis di Dekat Indonesia, Apa Dampaknya?

Selasa, 29 Oktober 2024

Hujan lebat:

  • Sumatera Utara
  • Jawa Tengah
  • Maluku.

Hujan intensitas sedang:

  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua Barat
  • Papua.

Hujan intensitas ringan:

  • Riau
  • Jambi
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • DKI Jakarta
  • DIY
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo
  • Maluku Utara.

Baca juga: Warganet Sebut Cuaca Panas Akhir-akhir Ini Dipicu Badai Matahari, Benarkah? Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Tren
BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Tren
Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Tren
Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Tren
BMKG Ungkap Wilayah Paling Panas di Indonesia Saat Kemarau 2025, Suhu Tembus 37 Derajat Celsius

BMKG Ungkap Wilayah Paling Panas di Indonesia Saat Kemarau 2025, Suhu Tembus 37 Derajat Celsius

Tren
5 Makanan Pahit yang Bisa Meredakan dan Mencegah Penyakit, Apa Saja?

5 Makanan Pahit yang Bisa Meredakan dan Mencegah Penyakit, Apa Saja?

Tren
Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Tren
6 Tuntutan Hari Buruh 2025 dalam Aksi di Jakarta, Mana yang Mendesak?

6 Tuntutan Hari Buruh 2025 dalam Aksi di Jakarta, Mana yang Mendesak?

Tren
45 Poster dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025

45 Poster dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025

Tren
Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Resmi dari OJK per 1 Mei 2025, Cek Sekarang

Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Resmi dari OJK per 1 Mei 2025, Cek Sekarang

Tren
Singapura Tarik 4 Produk Pangan Ini karena Kandung Zat Berbahaya yang Bisa Picu Stroke

Singapura Tarik 4 Produk Pangan Ini karena Kandung Zat Berbahaya yang Bisa Picu Stroke

Tren
Prabowo Diklaim Jadi Presiden Kedua Indonesia yang Hadiri Peringatan Hari Buruh Setelah Bung Karno

Prabowo Diklaim Jadi Presiden Kedua Indonesia yang Hadiri Peringatan Hari Buruh Setelah Bung Karno

Tren
Mengapa 60 Persen Penduduk Indonesia Dikategorikan Miskin oleh Bank Dunia?

Mengapa 60 Persen Penduduk Indonesia Dikategorikan Miskin oleh Bank Dunia?

Tren
Spanyol Sempat Alami Mati Listrik Massal, Apa Penyebab dan Cara Pemerintah Mengatasinya?

Spanyol Sempat Alami Mati Listrik Massal, Apa Penyebab dan Cara Pemerintah Mengatasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau