KOMPAS.com - Para astronom menemukan oksigen dan elemen logam berat di galaksi paling jauh yang pernah diketahui.
Dilansir dari CNN, Kamis (20/3/2025), galaksi tersebut berjarak 13,4 miliar tahun cahaya, yang berarti mulai terbentuk pada periode awal alam semesta.
Untuk diketahui, alam semesta diyakini terbentuk sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu karena ledakan Big Bang.
Galaksi terjauh yang diberi nama JADES-GS-z14-0 ini ditemukan oleh para astronom pada Januari 2024 dengan Teleskop Antariksa James Webb.
Webb adalah teleskop terbesar yang pernah diluncurkan ke luar angkasa. Menggunakan cahaya inframerah yang kasat mata, teleskop ini mampu melihat bintang dan galaksi pertama yang terbentuk di alam semesta.
Adapun temuan ini sudah dipublikasikan terpisah dalam The Astrophysical Journal dan Astronomy & Astrophysics pada Kamis (20/3/2025).
Baca juga: Galaksi Raksasa 32 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti Diberi Nama Masalah, Apa Sebabnya?
Setelah menemukan galaksi JADES-GS-z14-0 lewat teleskop Webb, para astronom melakukan pengamatan lanjutan guna memastikan jarak galaksi tersebut dari Bumi.
Pengamatan itu dilakukan menggunakan teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter (ALMA) yang ada di Gurun Atacama, Chile.
ALMA adalah teleskop paling canggih yang bisa melihat keadaan alam semesta saat masih berusia 300 juta tahun. Teleskop ALMA juga mampu mengamati gas dan debu yang ada di galaksi.
Saat melakukan pengamatan, para peneliti menemukan keberadaan oksigen dan logam berat secara tidak sengaja.
Menurut penulis utama studi dari Leiden Observatory Belanda, Sander Schouws, penemuan ini mengisyaratkan bahwa galaksi terbentuk lebih cepat dari yang diperkirakan setelah peristiwa Big Bang.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa galaksi telah terbentuk dan berkembang dengan cepat. Ini semakin menambah banyak bukti bahwa pembentukan galaksi terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan," ungkapnya.
Baca juga: Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya
Selain oksigen dan logam berat, para astronom juga dikejutkan dengan cahaya yang dipancarkan oleh galaksi tersebut.
Galaksi JADES-GS-z14-0 ternyata merupakan galaksi ketiga yang paling terang. Fakta ini ditemukan usai peneliti melakukan pengamatan terhadap 700 galaksi yang jaraknya paling jauh menggunakan teleskop Webb.
Tak hanya itu, galaksi ini juga memiliki keunikan lainnya. Schouws menjelaskan, umumnya galaksi yang terbentuk pada periode awal alam semesta sangat berbeda dengan galaksi yang selama ini dikenal luas.