ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Muncul Asap Merah Muda di Roma Saat Konklaf Berlangsung, Apa Itu?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 08/05/2025, 11:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber ,

KOMPAS.com - Asap merah muda muncul di Roma, Italia ketika Konklaf berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5/2025).

Sebagai informasi, saat ini tengah berlangsung Konklaf untuk memilih Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Konklaf tersebut dilakukan secara tertutup dengan 133 Kardinal menjadi bagian dalam proses pemilihan Paus baru.

Selama Konklaf berlangsung, sebenarnya hanya ada dua warna asap yang mungkin akan keluar dari cerobong asap Kapel Sistina, yaitu hitam atau putih.

Asap hitam berarti pemungutan suara oleh para Kardinal berakhir tanpa terpilihnya Paus baru, seperti halnya yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) malam waktu Vatikan. Sedangkan asap putih menandakan bahwa Paus baru telah terpilih.

Dengan demikian, asap merah muda yang muncul di langit Roma kali ini tidak terkait langsung dengan Konklaf.

Lantas, dari mana asal asap merah muda muncul saat Konklaf berlangsung?

Baca juga: Video Detik-detik Asap Hitam Keluar dari Kapel Sistina, Disambut Ribuan Peziarah

Asal asap merah muda muncul di Roma

Faktanya, asap merah muda di Roma berasal dari suar yang dinyalakan oleh para aktivis perempuan Katolik yang bertekad agar suara mereka didengar dalam Konklaf kepausan kali ini.

Sebagaimana dilansir AFP, para aktivis menyalakan semacam smoke bomb di bukit yang menghadap ke kubah Santo Petrus, dan menuntut agar kaum perempuan diizinkan mendapatkan penahbisan.

Miriam Duignan dari Institut Wijngaards di Cambridge menyarakan ketimpangan tersebut.

“Kami ingin menyampaikan kepada para Kardinal, Anda tidak bisa terus mengabaikan 50 persen populasi Katolik, Anda tidak bisa masuk ke ruang terkunci dan mendiskusikan masa depan Gereja tanpa separuh dari Gereja,” katanya.

“Siapa pun yang mereka pilih menjadi Paus baru harus cukup berani untuk menangani masalah inklusi perempuan dengan baik, karena sejauh ini belum, bahkan oleh Paus Fransiskus,” sambungnya.

Baca juga: Sejarah Penggunaan Asap Hitam-Putih Saat Konklaf, Sudah Dimulai sejak 1274

Duignan sendiri sempat ditahan pada 2011 setelah ia mencoba memasuki Vatikan untuk menyampaikan petisi yang mendukung seorang Pastor yang memberikan dukungan terhadap perjuangan para aktivis.

Seandainya para aktivis membawa aksi protes ke Vatikan ketika asap Konklaf berwarna hitam atau putih akan muncul untuk kali pertama pada Rabu, mereka yakin akan mengalami nasib yang sama. 

“Setiap kali kami pergi ke Lapangan Santo Petrus, kami ditahan oleh polisi, dan kami tentu saja tidak diundang untuk masuk ke dalam Konklaf,” ucap Duignan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau