ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Soal Peluang Kardinal Suharyo Jadi Paus, Sekjen KAJ: Kami Ingin Kembali ke Jakarta

ÓÅÓιú¼Ê.com - 08/05/2025, 19:19 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo tidak memiliki ambisi atau bertekad menjadi Paus.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo Adi Prasojo yang saat ini mendampingi Kardinal Suharyo dari luar lokasi konklaf di Kapel Sistina, Vatikan.

Ia menambahkan, Kardinal Suharyo juga sudah memiliki sebuah pemikiran ketika tiba di Vatikan sebelum konklaf digelar.

Kardinal Suharyo hanya ingin segera kembali ke Jakarta setelah pemilihan Paus selesai digelar.

Baca juga: Gaya Sederhana Kardinal Suharyo, Bawa Tas Gratisan untuk Hadiri Konklaf

Alasannya, ia ingin kembali bertugas sebagai Uskup Agung Jakarta, bukan menjadi Paus.

"Artinya, beliau tidak punya ambisi sama sekali. Ya, pokokmya menyerahkan (kepada) tuntunan Roh Kudus," ujar Adi kepada ÓÅÓιú¼Ê.com, Kamis (8/5/2025).

Adi menambahkan, berbagai jurnalis dari media internasional, baik televisi maupun online, juga menanyakan, apakah Kardinal Suharyo bertekad menjadi Paus.

Mereka juga menanyakan siapa calon yang dominan dalam konklaf tahun ini, termasuk pengalaman Kardinal Suharyo dalam konklaf.

Baca juga: Konklaf Hari Pertama Tanpa Hasil, Mungkinkah Paus Terpilih Berasal dari Negara Non-Katolik?

Meski Bapa Kardinal memberi kesempatan kepada awak media untuk doorstop atau wawancara cegat, ia hanya menyampaikan apa yang perlu dikatakan.

Adi juga menuturkan, Kardinal Suharyo tetap menjaga kerahasiaan sidang walau pada saat itu konklaf belum dimulai.

"Bapa Kardinal itu malah menunjukkan menampilkan keramahtamahan yang khas Indonesia kepada siapapun, termasuk menjawah pertanyaan dari media apapun," kata Adi.

"Sementara para kardinal lain banyak yang tutup mulut atau tidak menjawah, jadi beliau selalu diincar media karena dianggap simpatik dan friendly," tambahnya.

Baca juga: Mengapa Konklaf Gunakan Asap Putih untuk Umumkan Paus Baru?

Mekanisme pemilihan Paus

Dilansir dari The Guardian, Selasa (6/5/2025), pemilihan Paus dalam konklaf digelar secara tertutup dan sangat rahasia.

Tahun ini, konklaf dihadiri oleh 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun, termasuk dari negara-negara non-Katolik.

Setiap kardinal akan diberikan meja yang di atasnya terdapat pena dan setumpuk kertas suara dengan kata-kata eligo in summum pontificem yang dicetak di bagian atasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau